Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebelum Pulang ke Indonesia, TKI Bermasalah di Malaysia Dibekali Keterampilan

Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur Malaysia meluncurkan program pelatihan keterampilan bagi tenaga kerja Indonesia yang tengah menghadapi persoalan ketenagakerjaan.
Rusdi Kirana/Antara-M. Agung Rajasa
Rusdi Kirana/Antara-M. Agung Rajasa

Bisnis.com,KUALA LUMPUR — Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur Malaysia meluncurkan program pelatihan keterampilan bagi tenaga kerja Indonesia yang tengah menghadapi persoalan ketenagakerjaan.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Rusdi Kirana mengatakan program tersebut menyasar para tenaga kerja di sektor informal yang ditampung di shelter perlindungan di kompleks kedutaan. Program pelatihan ini telah dimulai sejak 6 September 2017.

“Sembari mereka menanti kepulangan, mereka mengikuti pelatihan keterampilan kerajinan tangan dan terapi pijat,” jelasnya, Senin (11/9/2017).

Selama ini, lanjutnya, para tenaga kerja yang mengalami masalah ketenagakerjaan, umumnya dipulangkan kembali ke Indonesia (repatriasi). Setelah sampai di Tanah Air, para tenaga kerja itu umumnya kembali ke Malaysia dan bekerja kembali di sektor informal yang rentan terhadap persoalan ketenagakerjaan.

Dia mengatakan, pihak KBRI berupaya agar para tenaga kerja di sektor informal tersebut memiliki keterampilan lain. Minimnya keterampilan, lanjutnya, memaksa angkatan kerja Indonesia, terutama kaum perempuan untuk bekerja di sektor informal di luar negeri.

Dia mengungkapkan, KBRI Kuala Lumpur akan mengawal proses transformasi agar para tenaga kerja yang mengikuti pelatihan tersebut mampu menjadi tenaga terampil dengan cita-cita menjadi pengusaha di bidang usaha kecil dan menengah (UKM).

“Nanti prosedurnya setelah mereka kembali ke Indonesia, kami akan hubungkan mereka dengan asosiasi UKM. Jika ada orderan, asosiasi pengusaha itu akan mengajak para peserta pelatihan untuk mengerjakan orderan itu. Saya juga sudah berdiskusi dengan Dirut BRI, nanti saya akan menjaminkan mereka untuk memperoleh kredit usaha rakyat,” tambahnya.

Dia mengungkapkan pelatihan ini akan dia rekomendasikan kepada Presiden dan Menteri Luar Negeri agar tetap diagendakan meski ada pergantian pimpinan KBRI di Kuala Lumpur.

Rencananya, program pelatihan ini juga akan diperluas di Konsulat Jenderal RI di beberapa wilayah di Malaysia seperti Sabah dan Serawak.

Yance Woemau, salah seorang peserta pelatihan mengatakan bahwa dia sudah 7 bulan ditampung di shelter tersebut sembari menanti waktu kepulangan seusia persoalan ketenagakerjaannya diselesaikan. Wanita paruh baya ini terpaksa melarikan diri karena tidak tahan bekerja tanpa digaji oleh majikannya selama 4 tahun.

“Saya berharap setelah mengikuti pelatihan ini, saya memiliki skill yang bisa digunakan sebagai bekal mencari nafkah setelah kembali ke Indonesia,” tuturnya.

Luh Putu Asrini, salah seorang instruktur pelatihan keterampilan terapi pijat mengatakan para peserta tidak menemui kesulitan untuk mempelajari keterampilan yang dia ajarkan. Dia pun berharap berbagai keterampilan yang telah dipelajar oleh peserta didiknya bisa diaplikasikan setelah mereka kembali ke Indonesia.

Duta Besar Rusdi Kirana mengatakan sejauh ini pihaknya mewacanakan untuk memoratorium pengiriman tenaga kerja di sektor informal ke Malaysia. Pasalnya, sektor ini menjadi penyumbang terbesar berbagai persoalan ketenagakerjaan.

“Persoalan tenaga kerja ini tidak baik untuk Pemerintah Indonesia, Pemerintah Malaysia, dan tenaga kerja itu sendiri. Ini memang masih wacana. Kami ingin agar sebelum mengirimkan tenaga kerja informal, mereka benar-benar dilatih secara serius di Indonesia,” tuturnya.

Pada 2016, KBRI Kuala Lumpur memulangkan 1.334 orang tenaga kerja Indonesia bermasalah. Artinya, setiap bulan perwakilan Pemerintah Indonesia memulangkan 111 orang perbulan. Tahun ini, hingga Juni, KBRI telah memulangkan 454 orang tenaga kerja yang terjerat masalah. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper