Bisnis/com, JAKARTA — Pemerintah mempercepat perjanjian perdagangan internasional dengan sejumlah negara yang ditargetkan selesai hingga akhir tahun ini.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agremeent (IA-CEPA) ditargetkan selesai pada tahun ini. Pemerintah saat ini tengah membahas secara lintas kementerian untuk target tersebut.
“Kita bisa segera minta kepada Pak Menko untuk rapat dan finalize perjanjian itu,” ujarnya di Jakarta, Rabu (6/9).
Kendati demikian, Mendag tak menampik Australia masih memberikan hambatan kepada ekspor sejumlah produk asal Indonesia. Dia mencotohkan soal sengketa terhadap kertas A4 asal Indonesia yang dikenakan tambahan bea masuk.
Pemerintah, sambungnya, tidak akan mengesampingkan isu hambatan dagang yang dikenakan oleh Negeri Kangguru. “Target di satu sisi, tapi target lain dari Bapak Presiden harus tidak boleh merugikan. Dua hal ini yang kita pegang,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Kemendag menyatakan ada 16 perjanjian dagang yang sedang dikerjakan. Dari jumlah itu, enam di antaranya diperkirakan bakal selesai paling cepat.
Keenam perjanjian tersebut adalah Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), pengembangan Indonesia-Pakistan Preferential Trade Agreement (PTA), Indonesia-Chile Trade In Goods Agreement (TIGA), Indonesia-European Free Trade Association (EFTA) CEPA, ASEAN-Hongkong Free Trade Agreement (FTA), dan pengembangan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA).