Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia (BI) optimistis laju inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran yang ditetapkan 3%-5%.
Dengan terkendalinya laju inflasi, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman menegaskan akan terus melakukan koordinasi kebijakan antara Pemerintah, baik pusat maupun daerah.
"Dan Bank Indonesia akan terus diperkuat dalam pengendalian inflasi," tambahnya dalam siaran pers, Senin (4/9).
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami deflasi pada Agustus 2017 sehingga mendukung pencapaian sasaran inflasi 2017 sebesar 4,0±1%.
IHK Agustus 2017 tercatat deflasi sebesar 0,07% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi bulan Agustus tiga tahun terakhir sebesar 0,28% (mtm).
"Perkembangan ini merupakan dampak membaiknya pasokan, pengaruh faktor musiman pascalebaran dan liburan sekolah serta kontribusi positif berbagai kebijakan yang ditempuh Pemerintah dan koordinasi yang kuat dengan Bank Indonesia," ungkap Agusman.
Baca Juga
Berdasarkan komponen, inflasi yang terkendali terutama dipengaruhi inflasi kelompok volatile food dan kelompok administered prices.
Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK sampai dengan bulan Agustus tercatat 2,53% (ytd) atau secara tahunan mencapai 3,82% (yoy).
Kelompok volatile food tercatat deflasi sebesar 0,87% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi sebesar 0,17% (mtm) pada bulan lalu dan rata-rata inflasi Agustus tiga tahun terakhir sebesar 0,16% (mtm).
Deflasi bulan ini terutama disebabkan panen hortikultura yang ditandai dengan turunnya harga komoditas bawang merah, cabai rawit dan bawang putih. Secara tahunan, inflasi volatile food tercatat rendah, yaitu 1,05% (yoy).
Kelompok administered prices juga tercatat deflasi sebesar 0,48% (mtm) menurun dibandingkan dengan bulan lalu yang mengalami inflasi sebesar 0,07% (mtm).
Deflasi administered prices pada bulan ini disumbang oleh turunnya tarif angkutan udara dan angkutan antar kota seiring selesainya masa liburan sekolah dan lebaran. Secara tahunan, inflasi administered prices mencapai sebesar 9,31% (yoy).
Sementara itu, inflasi inti tercatat sebesar 0,28% (mtm), atau sedikit meningkat dibandingkan bulan lalu sebesar 0,26%. Inflasi inti pada periode ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi inti Agustus tiga tahun terakhir, yaitu 0,45% (mtm).
Kenaikan harga barang dalam kelompok ini terutama disumbang oleh uang sekolah, garam, emas perhiasan, nasi dengan lauk, tarif pulsa ponsel, beberapa komponen upah dan rekreasi. Secara tahunan, inflasi inti tercatat rendah, yaitu 2,98% (yoy).