Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah mempersiapkan dokumen lelang menyusul ditetapkannya lima dari 12 konsorsium yang lulus melalui tahapan prakualifikasi proyek Sistem Penyediaan Air Minum Bandar Lampung senilai Rp1,40 triliun.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sri Hartoyo menuturkan, kelima konsorsium ini selanjutnya akan menyusun dokumen tahapan request of proposal sebelum dilaksanakan lelang.
"Kami sedang menyiapkan dokumen penawaran. Pada saatnya kami buka dan [peserta] akan memasukkan sesuai yang diminta, biasanya penawaran dasarnya seperti SPAM Umbulan, VGF [viability gap fund] yang terendah," katanya kepada Bisnis, Senin (28/8/2017).
Sebelumnya, pemerintah menetapkan lima konsorsium badan usaha lulus mengikuti prakualifikasi lelang proyek SPAM Bandar Lampung.
Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur Emma Sri Martini mengatakan, sebelumnya ada 12 konsorsium yang mengikuti tahap prakualifikasi.
"Ada lima konsorsium yang lulus prakualifikasi dari 12 konsorsium. Bila semuanya lancar, insyaallah akhir tahun bisa ditetapkan pemenangnya," ujar Emma kepada Bisnis, Senin (28/8/2017).
Baca Juga
- Kelima konsorsium tersebut adalah:
- Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor-PT Bangun Tjipta Sarana KSO;
- Konsorsium PT Adaro-PT Adhi Karya Tbk.-Suez;
- Konsorsium Salcon MMCB;
- Konsorsium PT Pembangunan Perumahan Tbk.-Wabag;
- Konsorsium Maynikad-PT Wijaya Karya Tbk.-Hydrochem.
Proyek SPAM Bandar Lampung sempat mengalami gagal lelang pada tahun lalu karena tidak ada badan usaha yang memasukkan dokumen penawaran.
Pemerintah pun kini menggandeng PT Sarana Multi Infrastruktur untuk terlibat dalam persiapan proyek tersebut.
Dengan kerja sama tersebut, seluruh aspek mulai dari desain teknis hingga penggunaan material impor akan diperbaharui sehingga lebih atraktif bagi investor.
Proyek SPAM di Ibu Kota Provinsi Lampung ini termasuk daftar Proyek Strategis Nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
SPAM Bandar Lampung juga termasuk dalam proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha atau PPP Book 2017.
Dalam PPP Book, estimasi kebutuhan investasi proyek SPAM Bandar Lampung diperkirakan US$81,48 juta dengan masa konsesi 25 tahun.
Untuk meningkatkan kelayakan investasi, proyek ini juga membutuhkan dukungan dana tunai infrastruktur atau viability gap fund senilai US$22,20 juta, APBN US$11,85 juta dan APBD Pemerintah Kota Bandar Lampung US$11,11 juta.
Nantinya, SPAM ini akan mampu memproduksi air bersih berkapasitas 750 liter/detik, yang meliputi delapan kecamatan. Delapan kecamatan itu ialah, Rajabasa, Kedaton, Way Halim, Tanjung Senang, Sukabumi, Sukarame, Kedamaian, serta Labuhan Ratu.
Tentunya, dengan adanya proyek SPAM Bandar Lampung akan meningkatkan cakupan pelayanan akses air minum perpipaan di Kota Bandar Lampung menjadi 46% pada 2024 dari cakupan saat ini yang hanya 20%. Saat ini mayoritas warga masih bergantung pada ketersediaan air tanah.