Bisnis.com, SUBANG - PT Pertamina EP melalui anak usahanya Pertamina EP Asset 3 Field Subang membentuk program terkait penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Subang sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR).
Pertamina EP menginisiasi pembentukan Warga Peduli AIDS (Wapa) dan Pasukan Anti Penularan HIV/AIDS (Pantura) di Desa Sukareja, Kecamatan Sukasari, Subang. Peluncuran program Wapa Pantura Subang diresmikan oleh Asisten Sekwilda II Pemerintah Kabupaten Subang Komir Bastaman di Kantor Desa Sukareja, Kamis (24/8/2017).
"Wapa Pantura merupakan salah satu program CSR Pertamina EP Asset 3 Subang Field. Kami ingin turut serta memberdayakan masyarakat terkait penanggulangan HIV/AIDS, apalagi Subang Field memiliki wilayah kerja operasi di Subang dan Karawang," ujar General Manager Pertamina EP Asset 3 Wisnu Hindadari dalam acara peluncuran tersebut.
Adapun program Wapa Pantura dibagi menjadi empat kegiatan besar, yaitu pembentukan Wapa di Sukareja, pembentukan kilinik HIV/AIDS di Puskesmas Patok Beusi, dan pendampingan kesehatan bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang kurang mampu, serta pemberdayaan kewiraanusahaan bagi ODHA dan Wapa.
Wisnu berharap Wapa Pantura mampu mengurangi risiko penularan HIV/AIDS serta menjadi pusat informasi kepada masyarakat luas terkait dampak dan cara penularan HIV/AIDS.
"Kami juga akan membantu memberikan keterampilan dan pelatihan wirausaha bagi para Wapa maupun ODHA khususnya PSK dan waria, sehingga bisa berhenti dari pekerjaan mereka sebelumnya serta memberikan pendapatan tambahan bagi ODHA dan Wapa melalui kegiatan kewirausahaan," katanya.
Dalam sambutannya, Komir mengapresiasi pembentukan Wapa Pantura oleh Pertamina EP Asset 3 Subang Field di wilayahnya. Apalagi Kabupaten Subang merupakan wilayah yang memiliki kasus HIV/AIDS kelima terbanyak di Jawa Barat.
Menurut data Dinas Kesehtan Subang, terdapat 1.564 orang yang dinyatakan positif HIV, namun baru sekitar 480 orang yang mau diobati.
"Saya berharap sukarelawan Wapa Pantura bisa ikut mengajak seluruh warga memeriksakan daerahnya ke puskesmas atau rumah sakit mengingat banyak orang yang masih enggan memeriksa darahnya untuk tes HIV/AIDS," tuturnya.
Hasan Sodikin, Wakil Ketua Wapa Pantura Subang, mengatakan pembentukan Wapa Pantura untuk menekan penyebaran penyakit ini, terutama di Kecamatan Sukasari dan sekitarnya sekaligus membebaskan wilayah tersebut dari virus mematikan itu.
Menurutnya, pembentukan Wapa Pantura berawal dari keprihatinan banyaknya ODHA di Kabupten Subang. "Kami merasa perlu ambil bagian dalam permasalahan ini sehingga pembentukan Wapa Pantura bisa ikut menekan risiko penuaran HIV/AIDS di desa ini dan Subang pada umumnya," katanya.
Pada peluncuran Wapa Pantura Desa Sukareja tersebut, relawan melakukan pengecekan darah kepada 500 warga desa.
"Dari pemeriskaan ada satu orang yang terindikasi satu orang terkena HIV," ungkap Agnes Dwi Jayani, Koordinator Community Development Officer Pertamina EP Subang Field.