Bisnis.com, JAKARTA -- Evaluasi terhadap pembangunan smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara dan PT Freeport Indonesia untuk menentukan kelanjutan ekspor konsentrat tembaganya akan segera dilakukan.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan pemerintah tidak akan melakukan evaluasi langsung. Hal tersebut akan diserahkan sepenuhnya kepada verifikator independen.
"Nanti yang menyerahkan [hasil evaluasi] tim verifikatornya. Pemerintah sudah menunjuk tiga. Ada Surveyor, Sucofindo, sama Rekind [Rekayasa Industri] Nanti terserah mereka [perusahaan] mau milih siapa," katanya di kantor Kementerian ESDM, Selasa (22/8/2017).
Baca Juga
Bambang menyatakan, pemerintah tidak memberi batas waktu tertentu bagi verifikator independen untuk menyerahkan hasilnya kepada pemerintah. Yang jelas, pihaknya akan langsung menindaklanjuti hasil evaluasinya nanti.
Amman Mineral dan Freeport mendapatkan rekomendasi ekspor secara bersamaan pada Februari 2017.
Pada bulan yang sama, izin ekspor Amman Mineral terbit dengan kuota sebanyak 675.000 ton konsentrat tembaga untuk satu tahun. Namun, rekomendasi ekspor Freeport baru diproses menjadi izin ekspor pada April 2017 dengan kuota sebanyak 1,11 juta ton konsentrat tembaga untuk satu tahun juga.