Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Juli, Ekspor Pupuk Meningkat 131%

Industri pupuk nasional mencatatkan kenaikan pertumbuhan volume penjualan sebanyak 131% pada Juli 2017 dibandingkan dengan Juni.
Ilustrasi: Foto areal pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, di Gunem, Rembang, Jawa Tengah, Rabu (22/3/2017)./Antara-Yusuf Nugroho
Ilustrasi: Foto areal pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, di Gunem, Rembang, Jawa Tengah, Rabu (22/3/2017)./Antara-Yusuf Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA - Industri pupuk nasional mencatatkan kenaikan pertumbuhan volume penjualan sebanyak 131% pada Juli 2017 dibandingkan dengan Juni tahun yang sama karena kebutuhan pasar Asia Tenggara meningkat.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan pupuk pada Juli tahun ini naik menjadi 72.840 ton dibandingkan dengan Juni 2017 yang hanya 31.466 ton. Tercatat penjualan Juli dibandingkan dengan Juni tahun ini memiliki selisih sekitar 41.373 ton atau memiliki perbandingan sebesar 131%.

Dadang Heru Kodri, Sekjen Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI), menyampaikan kenaikan itu dikarenakan kenaikan permintaan pasar di Asia Tenggara. Penyebab kenaikan permintaan pada Juli adalah musim hujan yang panjang, hal ini membuat beberapa negara di Asean memerlukan pasokan lebih dari negara lain.

"Kebutuhan dari beberapa negara seperti Vietnam dan Thailand meningkat, sedangkan produsen lokalnya belum bisa memenuhi semua permintaan tersebut," kata Dadang ketika dihubungi Bisnis pada Minggu (20/8/2017).

Dia menambahkan selain jumlah permintaan untuk kawasan Asia Tenggara meningkat pemasok besar pupuk pada Juli berhenti menyuplai untuk sementara. "Banyak pabrik di China yang berhenti produksi sementara untuk pemeliharaan tahunan."

Dadang menjelaskan pula bahwa pasokan pupuk untuk dalam negeri aman karena pada saat ini pabrikan masih memiliki stok komoditas tersebut untuk sebulan ke depan. Pasokan tersebut dipersiapkan untuk permintaan pasar domestik pada Agustus-September tahun ini bila mengalami kenaikan.

"Stok dalam negeri sudah lebih dari cukup, mungkin bida untuk lebih dari satu bulan yang semestinya cukup hanya dua pekan saja," tuturnya.

Kelebihan pupuk untuk kebutuhan pasar domestik memungkinkan pabrikan akan terus menggenjot komoditas tersebut untuk pasar ekspor. Penjualan ekspor yang membaik pada Juli memberi indikasi positif bagi pabrikan pupuk nasional untuk segera menghabiskan stok dan kembali berproduksi.

Meskipun demikian, Dadang mengungkapkan untuk memprediksi penjualan pupuk pada kuartal ketiga dapat diperhitungkan dari hasil penjualan komoditas tersebut pada Agustus. "Sementara [penjualan ekspor dan domestik] dapat dipantau pada Agustus, apakah mengalami kenaikan atau stagnan."

Menurutnya, APPI mencatat penjualan pupuk untuk musim panas tren setiap tahunnya akan turun, sedangkan jika memasuki musim hujan seperti November dan Desember akan meningkat. Dia berharap tahun ini penjualan pupuk dapat tumbuh secara positif dibandingkan dengan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper