Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KELANGKAAN GARAM: PT Garam Segera Gelontorkan 8.000 Ton Garam ke IKM

PT Garam akan menggelontorkan stok realisasi penugasan impor garam bahan baku awal tahun lalu sambil menunggu kedatangan pasokan garam dari Australia.
Petani memanen garam di Desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (31/7)./ANTARA-Dedhez Anggara
Petani memanen garam di Desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (31/7)./ANTARA-Dedhez Anggara

Bisnis.com, JAKARTA — PT Garam (Persero) akan menggelontorkan stok realisasi penugasan impor garam  bahan baku awal tahun lalu sambil menunggu kedatangan pasokan garam dari Australia.

Direktur Keuangan PT Garam Anang Abdul Qoyyum mengungkapkan akan mendistribusikan pasokan di gudang Segoromadu, Jawa Timur serta Medan, Sumatera Utara kepada industri kecil dan menengah (IKM).

“Hal ini untuk mengisi pasar sebelum impor datang. Ada sekitar 8.000 ton yang akan dikeluarkan,” paparnya kepada Bisnis, Senin (7/8/2017).

Dia menyebut IKM yang mendapat jatah distribusi garam bahan baku tersebut harus berdasarkan rekomendasi Kementerian Perindustrian. Hasil tersebut merupakan arahan dari lintas Kementerian karena masih tingginya harga garam di pasaran.

“Masih disiapkan atau diverifikasi siapa saja IKM yang mendapatkan pasokan. Namun, akan disebar merata ke Jawa Tengah, Jawa Timur, dan dari gudang di Medan akan disebar ke seluruh Sumatera,” paparnya.

Seperti diketahui, pada awal 2017, PT Garam telah mendapatkan penugasan impor 75.000 ton garam bahan baku garam konsumsi. Seluruh jatah izin yang diberikan telah direalisasikan pada April 2017.

Akhir Juli kemarin, PT Garam kembali mendapatkan penugasan impor setelah adanya gagal panen di sejumlah daerah. Pasokan garam tersebut dijadwalkan mendarat di Tanah Air pada 10 Agustus 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper