Bisnis.com, JAKARTA-- Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan bahwa ekonomi kuartal II/2017 akan ada di angka 5,07% (yoy) , lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 5,01% (yoy).
“Kuartal II/2017 5,07%. Semester II tahun ini diperkirakan sekitar 5,2% sehingga proyeksi FY 2017 diperkirakan sekitar 5,1%,” kata Josua, Minggu (6/8).
Menurutnya, peningkatan permintaan domestik, terutama konsumsi rumah tangga serta konsumsi dan investasi pemerintah menjadi faktor naiknya ekonomi di kuartal II/2017.
“Peningkatan konsumsi rumah tangga pada kuartal II tahun ini terindikasi dari impor barang konsumsi yang tumbuh 14,5%yoy, meningkat dari kuartal I tahun ini yg tercatat 4,8%yoy. Selain itu, pertumbuhan uang beredar (M1) menunjukkan tren peningkatan dari 14,2%yoy pada 1Q17 menjadi 17,8%yoy pada kuartal II tahun ini,” terangnya.
Namun demikian, ada perlambatan dari penjualan otomotif di kuartal II yakni penjualan mobil yang hanya tumbuh -5,6% (yoy) dari kuartal sebelumnya +6,2% (yoy). Sementara laju penjualan motor tercatat -10,9% yoy dari kuartal sebelumnya -6,8%yoy.
Selain itu, indikator lainnya proxy dari konsumsi rumah tangga seperti penjualan ritel dan indeks kepercayaan konsumen di kuartal II secara rata-rata meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya.
Baca Juga
Peningkatan konsumsi rumah tangga meskipun terbatas, masih dipengaruhi oleh faktor musiman Idul Fitri serta liburan sekolah pada akhir kuartal II.
Lebih lanjut, konsumsi pemerintah pada kuartal II juga cenderung solid yang terindikasi dari penyaluran bantuan pangan non tunai pemerintah pada bulan Juni yang lalu.
“Konsumsi pemerintah juga masih ditopang oleh oleh akselerasi belanja pemerintah, dengan peningkatan belanja pegawai dan belanja barang yang signifikan,” terangnya.
Tak hanya itu, investasi/PMTB pada kuartal II/2017 diperkirakan masih tumbuh positif namun melambat dari kuartal sebelumnya.
Hal itu terindikasi dari penjualan semen yang terkontraksi -1,2% (yoy) pada kuartal II/2017 dari +2,0% (yoy) pada kuartal sebelumnya.
Sedangkan impor barang modal pada kuartal II juga tumbuh terkontraksi -2,3% yoy dari kuartal sebelumnya +6,5% yoy.
“Pertumbuhan ekspor pada kuartal II/2017 diperkirakan sedikit melemah terindikasi dari kinerja pertumbuhan ekspor non-migas yang melambat menjadi 6,8% yoy dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 21,8% yoy,” katanya.
