Bisnis.com, SURABAYA - Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) Silmy Karim menyatakan kesiapan perusahaan pelat merah yang dipimpinnya memasok komponen lokal ketenagalistrikan bagi PT Indonesia Power.
Seperti diketahui, Indonesia Power adalah anak perusahan PT PLN (Persero). Pasokan komponen lokal itu dari Barata itu dimaksudkan untuk mendukung proyek pemerintah terkait pembangkit listrik 35 ribu MW.
Dalam keterangan persnya, Kamis (3/8/2017), Silmy mengatakan kesiapan itu juga telah dituangkan dalam penandatangan kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) kedua instansi.
"Kami sepakat untuk melakukan kerja sama di bidang pembangkit listrik, PT Barata Indonesia akan menjadi partner penyedia komponen ketenagalistrikan, dan memberikan layanan maintenance pembangkit listrik di lingkungan PT Indonesia Power," kata Silmy.
Ia mengatakan, kerja sama ini merupakan upaya untuk meningkatkan peran industri dalam negeri dalam pembangunan, sesuai kebijakan pemerintah tentang lokal konten sehingga dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.
Baca Juga
"Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian BUMN, menghendaki agar partisipasi perusahaan lokal dalam proyek pembangkit listrik 35 ribu MW ditingkatkan, karena hal tersebut merupakan salah satu cara membuat perusahaan lokal lebih mandiri," kata Silmy.
Oleh karena itu, kata Silmy, PT Barata Indonesia ditunjuk sebagai koordinator lokal konten di bidang ketenagalistrikan, dan telah melakukan beberapa langkah strategis di antaranya dengan melakukan beberapa kerja sama dengan pemegang kebijakan ketenagalistrikan.
"Kami juga memiliki pengalaman di bidang pembangkit tenaga listrik, baik dalam manufaktur komponen BOP maupun dalam menyelesaikan pembangunan PLTU, PLTG dan PLTMH. Proyek yang sedang kami kerjakan saat ini adalah PLTU 2 NTB 2x25 MW di Lombok-NTB," katanya.
Silmy menargetkan, proyek 2 unit paket 25 MW di NTB tersebut segera bisa menyuplai listrik ke masyarakat pada triwulan III tahun 2017.
Sementara itu, kerja sama antara PT Barata dan PT Indonesia Power telah ditandantangani kedua pihak, masing-masing oleh Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) Silmy Karim serta Direktur Utama PT Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani di Kantor PT Indonesia Power, Jakarta.