Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyederhanaan Larangan Terbatas untuk Tingkatkan Daya Saing

Penyederhanaan larangan terbatas alias lartas dan ijin impor menjadi upaya yang ditempuh pemerintah untuk meningkatkan daya saing nasional.Menteri Koordinator bidang Perekonominan Darmin Nasution mengakui bila memang banyak kementerian dan lembaga yang memiliki standar perijinan yang berbeda.
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (9/4)./Antara-Muhammad Adimaja
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (9/4)./Antara-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA—Penyederhanaan larangan terbatas alias lartas dan ijin impor menjadi upaya yang ditempuh pemerintah untuk meningkatkan daya saing nasional.
Menteri Koordinator bidang Perekonominan Darmin Nasution mengakui bila memang banyak kementerian dan lembaga yang memiliki standar perijinan yang berbeda.

Tak hanya itu, banyaknya kementerian dan lembaga yang terkesan ‘tak mau repot’ pun menjadi alasan mengapa banyak barang impor yang ‘mengendap’ lama di pelabuhan untuk menuntaskan masalah lartas.

“Karena banyak sekali Kementerian, 15 kementerian dan 3 lembaga memiliki standarnya masing-masing sehingga risk management-nya gak sama, sehingga dobel-dobel bahkan bukan hanya dobel banyak kementerian yang gak mau repot nanti setelah [barang impor] masuk [beredar di pasar], makanya dia cegat dipintu masuk [border], dia bilang ‘ini [barang] kalau mau masuk harus beres dulu’, itu memang paling gampang,” kata Darmin di Kementerian Keuangan, Selasa (1/8).

Sebab itu, untuk melakukan penyederhanaan larangan terbatas alias lartas dan ijin impor ada tiga hal yang harus dilakukan oleh pemerintah di antaranya penyesuaian lartas di tingkat kementerian dan lembaga dan penyederhanaan nomor HS. 

Darmin mengakui jika proses tersebut akan memakan waktu yang cukup lama kurang lebih hingga akhir tahun.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper