Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Madura Tawarkan Rp53,1 Triliun Investasi Kawasan

Suramadu Investment Gathering memasarkan proyek investasi senilai Rp53,1 triliun di sekitar Jembatan Suramadu terutama yang berada di dua lokasi kawasan yakni Kawasan Khusus Madura (KKM) dan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura (KKJSM).
Jembatan Suramadu/Bisnis.com-Peni Widarti
Jembatan Suramadu/Bisnis.com-Peni Widarti

Bisnis.com, JAKARTA-- Suramadu Investment Gathering memasarkan proyek investasi senilai Rp53,1 triliun di sekitar Jembatan Suramadu terutama yang berada di dua lokasi kawasan yakni Kawasan Khusus Madura (KKM) dan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura (KKJSM).

Acara yang diselenggarakan pada Senin (31/7) merupakan kerja sama antara Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Proyek-proyek yang ditawarkan oleh BPWS dalam Suramadu Investment Gathering di antaranya Pelabuhan Tanjung Bulu Pandan dengan lahan 250 hektar dan estimasi nilai investasi mencapai Rp17,2 triliun, jalan tol sepanjang 15,3 kilometer yang terletak dilokasi KKJSM dengan nilai investasi mencapai Rp2,6 triliun, kawasan industri di Labang dengan luasan lahan 284 hektar dengan nilai investasi Rp17,5 triliun, kemudian Kawasan Industri di Klampis seluas 356,7 hektar dengan perkiraan nilai investasi Rp6,6 triliun.

Selain itu, Suramadu Investment Gathering menawarkan dua proyek CBD (Central Business District) dengan nilai investasi total Rp4,5 triliun, kemudian dua proyek perumahan dengan total estimasi nilai investasi Rp4 triliun, selanjutnya pengembangan wilayah pantai untuk pariwisata dengan luas lahan 18,5 hektar senilai Rp662 miliar, serta dua rest area seluas total 40 hektare dengan total nilai investasi Rp150 miliar.

Pelaksana Tugas Kepala BPWS Herman Hidayat mengatakan BPWS bertugas sesuai dengan Perpres No.2 Tahun 2008 dan diperbaharui Perpres No.23 Tahun 2009 tentang Badan Pengembangan Wilayah Suramadu. Berdasarkan payung hukum tersebut, BWPS diberikan tugas utama untuk membangun dan mengelola Kawasan Kaki Jembatan Suramadu (KKJSM) seluas 600 ha, dan Kawasan Khusus Madura sekitar 600 ha.

Pengembangan kawasan KKSJM ini, kata Herman, telah sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten, Kawasan Strategis Propinsi dan rencana tata ruang BWPS yaitu diperuntukan untuk kawasan industri, kawasan pemukiman dan kawasan perdagangan, CBD serta kawasan pariwisata.

Sementara itu, Kawasan Khusus Madura diperuntukan untuk pengembangan Pelabuhan Tanjung Bulu, kawasan industri, kawasan pemukiman dan kawasan perdagangan. Pemerintah akan membangun jalan tol untuk menghubungkan kedua kawasan tersebut.

Melihat banyaknya area yang harus dikembangkan serta besarnya dana pembangunan, dana APBN pemerintah tidak sanggup menopang proyek tersebut. "APBN tidak bisa membiayai pembangunan di Suramadu jadi kami mengundang investor untuk ikut membangun," tuturnya.

Deputi Promosi Penanaman Modal Himawan Hariyoga menyampaikan bahwa acara Suramadu Investment Gathering yang dilakukan merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah pusat terhadap upaya daerah untuk mengembangkan investasinya.

Dia berharap beberapa investor asing maupun perwakilan dari kedutaan besar asing di Indonesia yang hadir dalam acara ini akan dimanfaatkan untuk memasarkan proyek-proyek investasi tersebut. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut dapat meningkat dari kisaran PDB Madura saat ini sebesar 4%.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan masuknya investasi ke wilayah Suramadu ini dapat semakin meningkatkan realisasi investasi dari Provinsi Jawa Timur. “Jawa Timur merupakan salah satu kontributor utama yang selalu masuk lima besar lokasi realisasi investasi nasional,” lanjutnya.

Dari data BKPM periode Januari –Juni 2017, Provinsi Jawa Timur berada diposisi ketiga dengan nilai investasi mencapai Rp 33,9 triliun atau 10,1% dari total investasi yang masuk. Jawa Timur berada di bawah Jawa Barat Rp 54,1 triliun (16,1%) dan DKI Jakarta Rp 49 triliun (14,6%).

Sementara Assisten Gubernur II Pemerintah Provinsi Fattah Jasin menilai bahwa pengembangan wilayah Suramadu menjadi salah satu prioritas utama bagi Provinsi Jawa Timur. “Pengembangan wilayah tersebut diharapkan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur pada umumnya serta secara khusus bermanfaat bagi masyarakat Madura,” ungkapnya.

Turut hadir dalam acara Suramadu Investment Gathering adalah perwakilan-perwakilan Kedutaan Besar Asing, lembaga pembiayaan, asosiasi bisnis serta berbagai perusahaan yang berminat untuk menanamkan modalnya. Dalam kesempatan tersebut hadir pula Direktur Fasilitasi Promosi Daerah Husen Maulana, Kepala Pusat Pembiayaan Infrastruktur Non APBN Ekoputro Adijayanto, Asisten Deputi Kementerian Koordinator Perekonomian Bastari Panji Indra dan perwakilan dari Kementerian Pariwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper