Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengerasan Landas Pacu di 11 Bandara AP I Sesuai Jadwal

Operator 13 bandara di Indonesia timur, PT Angkasa Pura I, menyebutkan progres pengembangan kekerasan landas pacu di 11 bandara yang dikelola BUMN itu baru sekitar 20%.
Petugas melakukan pengisian bahan bakar avtur pada salah satu pesawat komersial di Apron Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah, Senin (12/6/2017). Landasan bandara ini termasuk yang dilakukan peningkatan kekerasannya./Antara-Aloysius Jarot Nugroho
Petugas melakukan pengisian bahan bakar avtur pada salah satu pesawat komersial di Apron Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah, Senin (12/6/2017). Landasan bandara ini termasuk yang dilakukan peningkatan kekerasannya./Antara-Aloysius Jarot Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA - Operator 13 bandara di Indonesia timur, PT Angkasa Pura I, menyebutkan progres pengembangan kekerasan landas pacu di 11 bandara yang dikelola BUMN itu baru sekitar 20%.

Israwadi, Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura (AP) I, mengatakan progres peningkatan kekerasan landas pacu (PCN) yang diproyeksikan memakan dana investasi Rp1,1 triliun itu masih berjalan sesuai dengan jadwal.

“Meskipun ada sedikit kendala dari cuaca dan angkutan Lebaran kemarin, secara umum masih on track. Yang sudah rampung, baru Bandara Adisutjipto Yogyakarta,” katanya di Jakarta pada Senin (24/7/2017).

Israwadi menjelaskan sebagian besar bandara yang dikelola AP I merupakan warisan dari masa penjajahan Belanda dan Jepang, di mana didesain untuk pesawat militer guna kepentingan penguasaan wilayah.

Akibat kepentingan tersebut, sambungnya, struktur kekerasan landas pacu dibangun dengan lapis permukaan (surface layer) yang relatif tebal ketimbang lapis fondasi (base layer). Akibatnya, sistem ini menjadi kurang menguntungkan dalam jangka panjang.

“Karena struktur pondasi yang tipis, daya dukung konstruksi menjadi bertumpu pada lapisan permukaan, sehingga cepat menua, dan kinerjanya pun menurun secara signifikan karena menahan langsung beban pesawat,” tuturnya.

Oleh karena itu, lanjut Israwadi, struktur landas pacu menjadi tidak sesuai dengan kebutuhan penerbangan komersial saat ini. Apalagi, arus pergerakan angkutan udara terus meningkat, dan ukuran pesawat terus membesar.

Data AP I mencatat rata-rata pertumbuhan arus lalu lintas udara di Indonesia mencapai 5,8% per tahun dalam 5 tahun terakhir ini, di mana mayoritas pesawat berlorong tunggal (narrow body) seperti B737-900 dan B737-800.

“Jumlah pesawat berbadan lebar seperti B777, B747 dan A330 juga terus meningkat, sehingga menyebabkan struktur kekerasan landas pacu menjadi rusak dengan cepat karena tidak sesuai dengan peruntukannya,” ujar Israwadi.

Dengan kondisi tersebut, AP I menargetkan program peningkatan kekerasan landas pacu di 11 bandara yang diwacanakan sejak 2014 tersebut akan rampung pada 2019 secara bertahap dengan nilai investasi mencapai Rp1,1 triliun.  

Sementara itu, Ketua Penerbangan Berjadwal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto menilai pengembangan landas pacu bandara memang sudah cukup mendesak mengingat arus pergerakan pesawat terus meningkat.

“Saya kira ini juga bagus buat maskapai. Dengan peningkatan PCN berarti kapasitas payload pesawat-pesawat yang sekarang bisa optimal, sehingga jumlah penumpang dan kargo yang bisa diangkut juga lebih maksimal,” katanya.

Selain itu, lanjut Bayu, peningkatan standar kekerasan landas pacu  juga berpotensi membuat para maskapai lebih percaya diri untuk mendatangkan armada tipe baru yang berkapasitas lebih besar.

 

Sekretaris Jenderal INACA Tengku Burhanudin menuturkan persoalan klasik dalam penyelenggaraan transportasi udara selama ini memang diantaranya belum memadainya kebutuhan sarana dan prasarana.

“Mulai dari alat navigasi, landas pacu dan pengamanan sekitar bandara. Hal ini memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga perlu konsistensi dari pemerintah untuk bisa menyelesaikan persoalan ini,” ujarnya.

Burhanudin berharap pemerintah segera melengkapi peralatan dan perbaikan infrastruktur bandara, termasuk bandara-bandara di pelosok daerah. Hal ini juga sesuai dengan amanah dari UU No. 1/2099 tentang Penerbangan.

Progres peningkatan kekerasan landas pacu di 11 Bandara Angkasa Pura I

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Bandara                                             Progres                       PCN    Bujet

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Ngurah Rai Bali                                  9,8%                            86        Rp155 miliar

Juandara Surabaya                              17%                             117      Rp108 miliar

Hasanuddin Makassar                         100% (runway 1331)  103      Rp46,3

29% (runway 0321)    103      Rp65 miliar

Frans Kaisepo Biak                             0% (tender)                 -           Rp250 miliar

Sam Ratulangi Manado                      0% (tender)                             Rp70 miliar   

Adisutjipto Yogyakarta                      100%                                       Rp19 miliar

Syamsudin Noor Banjarmasin            0,5%                                        Rp143 miliar

Achmad Yani Semarang                     24%                                         -

Pattimura Ambon                                0% (tender)                             Rp178 miliar

El Tari Kupang                                    0% (tender)                             Rp65 miliar

Adi Soemarmo Solo                            0% (kajian)                              -

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Sumber: PT Angkasa Pura I, diolah

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper