Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sriwijaya Air Terbang Berjadwal ke China Selama Semester I/2017

Maskapai besutan keluarga Chandra Lie, Sriwijaya Air telah merealisasikan penerbangan berjadwal ke 8 kota di China sepanjang semester I/2017 ini, tumbuh 33% dari realisasi akhir tahun lalu sebanyak 6 kota.

Bisnis.com, JAKARTA—Maskapai besutan keluarga Chandra Lie, Sriwijaya Air telah merealisasikan penerbangan berjadwal ke 8 kota di China sepanjang semester I/2017 ini, tumbuh 33% dari realisasi akhir tahun lalu sebanyak 6 kota.

Kedelapan kota itu yakni dari dan ke Hangzhou dengan frekuensi terbang sebanyak satu kali per hari. Kemudian, dari dan ke Guangzhou, Wuhan, Changsha, Fuzhou, Quangzhou, Hefei, Nanjing dengan frekuensi terbang tiga kali per pekan.

Direktur Komersial Sriwijaya Air Grup Toto Nursatyo mengatakan jumlah penumpang yang diangkut maskapai dari pasar China cukup besar. Pada 2016, maskapai mengangkut 380.000 penumpang dari rute penerbangan China-Indonesia.

“Dari 600.000 penumpang internasional yang diangkut Sriwijaya Air pada tahun lalu, sekitar 63% atau 380.000 penumpang internasional disumbang dari enam kota di China,” katanya di Jakarta, Selasa (18/7).

Dengan kondisi tersebut, lanjut Toto, Sriwijaya Air kian mantap untuk terus mengembangkan jaringan penerbangan dari dan ke China, khususnya untuk melayani penerbangan langsung secara berjadwal (schedule).

Dia menambahkan Sriwijaya Air saat ini juga tengah melakukan trial untuk rute penerbangan Guangzhou, China-Tarakan Kalimantan Utara dengan frekuensi penerbangan sebanyak 6 kali per pekan.

“Kami memang masih baru untuk penerbangan internasional, masih belajar sejak tiga tahun yang lalu. Namun saat ini, kelihatannya sudah mulai sedikit matang. Oleh karena itu, kami akan terus kembangkan,” tuturnya.

Selain penerbangan berjadwal, Sriwijaya juga melayani penerbangan tidak berjadwal atau charter a.l. Jakarta-Zhangjiajie, Denpasar-Nanning, Denpasar-Chengdu, Denpasar-Meixian, Denpasar-Shanghai, Denpasar-Ningbo, Denpasar-Nanchang, dan Denpasar-Wuxi.

Seperti diketahui, Sriwijaya Air gencar melakukan penetrasi ke kota-kota di China sejak tahun lalu guna menggarap potensi pasar di Negeri Panda itu, sekaligus mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kunjungan turis asing.

Pada tahun lalu, Sriwijaya Air mempromosikan tujuh destinasi wisata pilihan, yakni Ternate Maluku Utara, Sorong Papua Barat, Pulau Komodo Nusa Tenggara, Belitung, Pangkal Pinang, Silangit Sumatera Utara, dan Pinang Island Malaysia

Sementara itu, Direktur Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati menilai langkah Sriwijaya mengambil peluang pasar dari China cukup wajar mengingat jumlah penduduk yang bisa digarap sangat besar.

“Penduduk China itu 1,5 miliar orang. Kita ambil 1% saja itu sudah 15 juta sudah luar biasa, apalagi kalau dapat 10%. Selain itu, GDP China juga sangat bagus, sehingga bepergian itu disana sudah menjadi kebutuhan,” ujarnya.

Arista meyakini para maskapai dalam negeri masih akan berekspansi membuka jaringan penerbangan dari dan ke China, meskipun pada saat bersamaan maskapai-maskapai China juga terus menambah frekuensi penerbangan dari dan ke Indonesia.

Dia menilai para maskapai dalam negeri, khususnya maskapai berbujet hemat (low cost carrier/LCC) mampu bersaing. Apalagi, waktu tempuh penerbangan dari Indonesia ke China sekitar 5-6 jam.

“Kalau untuk medium range, LCC kita masih bisa fight. Tetapi kalau untuk long haul atau di atas 9 jam, saya agak pesimistis. Jadi menurut saya, kita tidak perlu khawatir, buka rute ke China masih sangat feasible,” katanya.

Di sisi lain, Arista menyoroti bahwa fasilitas publik yang diberikan oleh pemerintah masih perlu diperbaiki. Selain persoalan infrastruktur yang belum memadai, pemberian visa kepada para wisatawan juga masih terbatas.

Oleh karena itu, dia meminta pemerintah untuk meningkatkan fasilitas dan kemudahan bagi wisatawan China agar lebih tertarik untuk berkunjung. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan tingkat kebersihan di area wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper