Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Target 500 KM Jalan Tol, Astra Infra Siapkan Rp8 Triliun

PT Astratel Nusantara atau Astra Infra menyiapkan dana hingga Rp8 triliun untuk mencapai target mengoperasikan jalan tol pada 2020.
Ilustrasi/astratel.co.id
Ilustrasi/astratel.co.id

Bisnis.com, JAKARTA-- PT Astratel Nusantara atau Astra Infra menyiapkan dana hingga Rp8 triliun untuk mencapai target mengoperasikan jalan tol pada 2020.

Direktur Keuangan Astra Infra Thomas Tan mengatakan tengah mengkaji sejumlah opsi pendanaan selain mengandalkan suntikan modal induk perusahaan. Sejauh ini, ujarnya, ekspansi perusahaan di bidang infrastruktur baik itu jalan tol, air bersih, maupun pelabuhan dan logistik berikat mengandalkan suntikan modal PT Astra International Tbk

“Kita lagi mengkaji beberapa opsi, salah satunya obligasi,” ujarnya saat berkunjung ke Bisnis Indonesia, Kamis (13/07).

Lebih lanjut dia menyatakan, perseroan belum memiliki rencana untuk melantai di bursa. Dia mengatakan, perseroan tengah fokus menyelesaikan konstruksi empat ruas tol dan meningkatkan trafik dua ruas tol yang telah operasional. Namun dia tidak menutup kemungkinan untuk menjadi perusahaan terbuka manakala aset-aset jalan tol yang dimiliki telah lebih matang.

“Kita tunggu sampai trafik sudah muncul, sudah lebih pasti supaya investor percaya pada potensi kalan tol kita,” ujarnya.

Berdasarkan data Astra Infra, empat dari enam ruas jalan tol yang kini dikelola perseroan diperoleh dari proses akuisisi, sementara satu ruas yaitu Serpong—Balaraja senilai Rp6,2 triliun diperoleh melalui proses lelang di mana Astra Infra menjadi pemrakarsa proyek dengan kepemilkan 25%, bersama dengan PT Bumi Serpong Damai sebesar 50% dan PT Transindo Karya Investama yang merupakan anak usaha Kompas Group sebesar 25%. Selain itu, tol Kunciran—Serpong juga diperoleh melalui proes lelang pada 2007.

Adapun ruas-ruas yang telah diakuisisi Astra Infra antara lain tol Tangerang—Merak sebesar 79.3% pada 2005, Jombang—Mojokerto sebesar 100% pada 2011. Bahkan dalam setahun terakhir, anak usaha PT Astra International Tbk ini mengakuisisi satu ruas baru yaitu Cikopo—Palimanan dan menambah kepemilikannya dalam ruas tol Semarang—Solo.

Astra Infra mengambil alih 15% saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk senilai Rp780 miliar dalam PT Trans Marga Jateng, pengelola tol Semarang-Solo sepanjang 76,4 kilometer. Dengan transaksi ini, Astra Infra menambah kepemilikannya dalam ruas tersebut menjadi 40%, dari sebelumnya 25%, sementara 58,91% masih dimiliki oleh Jasa Marga, dan 1,09% milik PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah.

Langkah penambahan kepemilikan ini dilakukan belum lama setelah perseroan menambah dana investasi senilai Rp2.5 triliun untuk menguasai seluruh saham dalam PT Bhaskara Utama Sedaya, pemilik 45% tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116 kilometer.

Sebelumnya, Astra Infra memiliki 22.3% saham dalam BUS lewat proses akuisisi dari PT Interra Indo Resources pada awal tahun lalu dengan nilai transaksi mencapai Rp2.5 triliun. Dengan demikian, anak usaha grup Astra ini telah menggelontorkan investasi total Rp5 triliun untuk Cipali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper