Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah terus memacu pembangunan jalan tol Balikpapan—Samarinda sepanjang 99,35 kilometer di Provinsi Kalimantan Timur.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono mengatakan, pembangunan jalan tol Balikpapan – Samarinda sangat penting untuk menghubungkan dua kota terbesar di Kalimantan tersebut. Dengan adanya jalan tol ini, diperkirakan akan dapat mempersingkat waktu tempuh dari Balikpapan ke Samarinda dari 3 jam menjadi 1 jam perjalanan.
“Jalan tol tersebut akan menjadi urat nadi yang dapat meningkatkan mobilitas dan kapasitas jaringan jalan guna melayani lalu lintas di koridor jalan Trans Kalimantan,” ujarnya, melalui keterangan resmi, Kamis (13/07).
Pembangunan jalan tol ini dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yaitu PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda dan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi. Tol ini terbagi menjadi 5 seksi yang terdiri dari Seksi I ruas KM 13 Balikpapan-Samboja, Seksi II ruas Samboja-Palaran I, Seksi III ruas Samboja-Palaran II, Seksi IV ruas Palaran-Jembatan Mahkota dan Seksi V ruas Balikpapan-Sepinggan.
Dari lima seksi yang ada, Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Kaltim memberikan dukungan pembangunan konstruksi seksi 1 dan seksi 5 sehingga proyek jalan tol tersebut layak secara finansial. Sementara untuk seksi 2,3 dan 4 menjadi tanggung jawab BUJT yaitu PT. Jasa Marga Balikpapan-Samarinda.
Untuk Seksi 1 ruas KM 13 Balikpapan-Samboja sepanjang 22,03 km, konstruksinya menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Timur sebesar Rp 1,5 triliun dan APBN sebesar Rp 271 miliar, dimana Rp 79,881 miliar diantaranya dialokasikan untuk pembangunan Jembatan Manggar. Secara keseluruhan untuk Seksi 1, progres fisik telah mencapai 62 persen sedangkan progres pembebasan lahannya mencapai 99 persen dan ditargetkan bisa rampung tahun ini.
Untuk pembangunan jembatan Sungai Manggar yang menjadi bagian dari Seksi 1 jalan tol tersebut juga terus dikebut pelaksanaannya oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional XII, Direktorat Jenderal Bina Marga. Saat ini progres fisiknya telah mencapai 77,01 persen dan ditargetkan selesai November 2017.
Sementara untuk Seksi 5 (Bandara Sepinggan – Balikpapan KM 13) sepanjang 11,09 km, dengan anggaran pinjaman dari Pemerintah China sebesar Rp 848,55 miliar dan ditargetkan selesai pada 2018. Saat ini progres fisiknya telah mencapai 6,2 persen dan pembebasan lahan telah mencapai 58,5 persen.