Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI & Timor Leste Perkuat Kerja Sama

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nota kesepahaman dengan Kementerian Pekerjaan Umum, Transportasi, dan Komunikasi Republik Demokratik Timor Leste di bidang jasa konstruksi.
Timor Leste/Istimewa
Timor Leste/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nota kesepahaman dengan Kementerian Pekerjaan Umum, Transportasi, dan Komunikasi Republik Demokratik Timor Leste di bidang jasa konstruksi.

Nota kesepahaman tersebut mencakup pertukaran informasi dan pengalaman teknis, pertukaran tenaga ahli, serta pelaksanaan pelatihan di berbagai bidang infrastruktur.

Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono menyatakan, kerja sama ini merupakan kelanjutan dan perluasan cakupan dari nota kesepahaman sebelumnya yang telah berlangsung sejak 2011.

Akan tetapi, lingkup kerja sama kali ini mengalami perluasan di antaranya ke bidang pembangunan kawasan dan perumahan, bertambah dari yang sebelumnya di bidang bina marga seperti jalan dan jembatan dan sumber daya air seperti bendungan.

"Kerja sama selama ini antara dua kementerian, kami mengirimkan tenaga-tenaga ahli ke sana [Timor Leste] sebagai advisor bagi beliau [Menteri)] dan Perdana Menteri di bidang PU, sekarang ditambah dengan perumahan,” ujarnya, Senin (10/7/2017).

Basoeki menambahkan, kerja sama ini juga mencakup pertukaran informasi dan peningkatan kerja sama di bidang konstruksi, seperti norma, standar, dan juga prosedur.

Pihaknya juga akan melakukan pelatihan-pelatihan yang tak hanya terbatas bagi pegawai kedua kementerian, tetapi juga kepada pelaku industri.

Menteri Pekerjaan Umum, Transportasi dan Komunikasi RDTL Gastao Franscisco de Sousa mengapresiasi kerja sama lanjutan ini.

Dia berharap supaya kerja sama ini akan menjadi sarana alih pengetahuan dari Indonesia ke negerinya.

Di sisi lain, dia juga berharap agar kerja sama ini dapat memberi kesempatan lebih luas kepada Indonesia untuk menggarap proyek infrastruktur di negara tersebut.

"Kami baru merdeka 15 tahun dan kami perlu belajar lebih banyak dari sahabat kami, Indonesia sehingga setelah kami mengevaluasi MoU [memorandum of understanding] yang lalu, ada beberapa hal yang perlu segera kita fokuskan, seperti sumber daya manusia dan legalitas [peraturan]-nya," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper