Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arus Balik di Bandara Minangkabau Diperkirakan Masih Tinggi

Manajemen PT Angkasa Pura II cabang Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Sumatra Barat memperkirakan arus balik Lebaran dari bandara tersebut masih akan tinggi pada Sabtu-Minggu (8-9/7) pekan ini.
Pemudik mengambil bagasi saat tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatra Barat, Senin (19/6)./Antara-Iggoy el Fitra
Pemudik mengambil bagasi saat tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatra Barat, Senin (19/6)./Antara-Iggoy el Fitra

Bisnis.com, PADANG—Manajemen PT Angkasa Pura II cabang Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Sumatra Barat memperkirakan arus balik Lebaran dari bandara tersebut masih akan tinggi pada Sabtu-Minggu (8-9/7) pekan ini.

Fendrick Sondra, Humas AP II cabang BIM mengatakan tradisi arus balik di bandara terbesar untuk wilayah barat Pulau Sumatra itu sedikit berbeda dengan daerah lainnya.

“Di sini berbeda, biasanya sampai dua minggu habis Lebaran arus balik masih tinggi. Perkiraan kami puncaknya pada Sabtu-Minggu besok,” katanya, Rabu (5/7/2017).

Dia mengatakan sebagian besar pemudik tersebut adalah perantau Minang yang pulang kampung saat Lebaran, serta pelajar dan mahasiswa yang melanjutkan studi di Pulau Jawa.

Umumnya, para perantau yang sebagian besar bekerja sebagai pedagang di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota-kota besar lainnya itu pulang kampung selama dua pekan, dan ada pula yang di kampung hingga satu bulan.

Bahkan, pasca Lebaran, arus mudik di bandara tersebut masih tinggi. Mereka yang mudik pasca Lebaran umumnya adalah pedagang yang masih berjualan sampai H-1 Lebaran.

Selain itu, tentu saja karena harga tiket pesawat setelah Lebaran lebih murah dibandingkan saat puncak arus mudik pada H-3 hingga H-1 Lebaran.

Fendrick mengatakan saat ini jumlah penumpang yang balik melalui BIM masih tinggi. Laporan sejumlah maskapai, imbuhnya, tingkat load factor atau keterisian pesawat melebihi 95%.

Meski sudah satu minggu pasca Lebaran, harga tiket dari Padang ke Jakarta juga masih tinggi yakni di kisaran Rp1,3 juta hingga Rp1,7 juta. Padahal normalnya harga tiket di kisaran Rp500.000 hingga Rp1 juta.

Adapun, jumlah penumpang saat arus balik pada H+5 atau pada Sabtu, 1 Juli lalu mengalami pertumbuhan 15,60% dari 7.244 penumpang tahun 2016 menjadi 8.374 penumpang melalui 45 penerbangan.

Sedangkan sehari sebelumnya, atau pada H+4 atau Jumat, 30 Juni jumlah pemudik yang balik naik 6,10% dari 7.521 penumpang melalui 44 penerbangan menjadi 7.980 penumpang dengan jumlah penerbangan sama.

Meski jumlah penumpang saat arus balik meningkat, tingkat kedatangan selama periode tersebu juga tinggi. Yakni pada H+5 tumbuh 12,57% menjadi 7.892 penumpang dari tahun sebelumnya 7.011 penumpang.

Bahkan pada H+4 jumlah kedatangan lebih lagi yakni naik 13,44% menjadi 7.856 penumpang dari tahun sebelumnya yang hanya 6.925 penumpang.

Sementara itu, total jumlah pemudik dari H-10 hingga H+7 di BIM tahun ini mengalami peningkatan 7,43% dari 217.492 penumpang melalui 1.512 penerbangan tahun lalu menjadi 233.656 penumpang dengan 1.521 penerbangan.

Tingginya, permintaan tiket pesawat untuk mudik Lebaran di Padang membuat harga tiket melambung tinggi, serta berkontribusi menyebabkan inflasi di daerah itu.

BPS setempat mencatatkan inflasi Sumbar paling dominan per Juni 2017 disumbang kenaikan harga tiket pesawat yang berkontribusi 0,10% terhadap inflasi.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper