Bisnis.com, JAKARTA - PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) mendapat kepercayaan untuk mendistribusikan bahan baku tambang impor milik PT Pertamina.
Corporate Secretary BGR Fuad Adi Siswoyo menyatakan dalam kerja sama ini BGR juga melayani jasa kepabeanan (customs clearance) atas bahan-bahan baku tambang minyak milik Pertamina yang diimpor dari China, Eropa, dan Amerika.
"Seluruh kegiatan customs clearance tersebut dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok,” jelas Fuad dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis pada Rabu (5/7/2017).
Lebih lanjut, setelah kegiatan customs clearance, BGR mendistribusikan bahan baku tambang minyak tersebut ke lokasi pertambangan minyak milik Pertamina di antaranya Cilacap, Balongan, Dumai, dan Palembang.
Hingga Juni 2017, BGR telah melakukan enam kali proses handling material tersebut dengan total 700 kontainer. Proses shipment terbesar dilakukan untuk pengiriman bahan baku ke lokasi tambang Pertamina di Cilacap sebanyak 300 kontainer.
Selain Pertamina, sebelumnya BGR telah menggandeng BUMN lain yaitu PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tentang pengelolaan terpadu proses penyelesaian aktiva tetap tidak beroperasi (ATTB) dan limbah non-bahan berbahaya dan neracun (Non-B3) di Jakarta.
Ini merupakan salah satu jasa yang dimiliki BGR, yakni BGR-WIS (Waste Integrated Solution), yang merupakan kegiatan logistik terintegrasi limbah industri dan limbah B3 dengan ruang lingkup pengangkutan, pengumpulan, pengolahan, dan pemanfaatan.
BGR saat ini memiliki 24 kantor cabang di seluruh Indonesia. beberapa layanan yang diberikan BGR adalah BGR Integrated Logistics Solution (ILS), BGR Transportation, BGR Warehousing, BGR Freight Forwarding, dan BGR Express.
Saat ini BUMN tersebut mengelola sekitar 600 gudang dengan luasan sekitar 1 juta meter persegi yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga akhir 2016, BGR memiliki 500 armada angkutan.
Sepanjang tahun lalu pendapatan BGR tercatat sebesar Rp1,01 triliun atau tumbuh 10,32% secara year on year (y-o-y). Bisnis distribusi perusahaan menjadi penyumbang pendapatan terbesar yakni senilai Rp579,16 miliar, disusul bisnis pergudangan yang menyumbang pendapatan senilai Rp415,69 miliar.
Untuk rencana tahun ini BGR berencana membangun gudang pendingin atau cold storage seluas 1,5 hektare di Kelapa Gading Jakarta Utara. Di lokasi yang sama BGR juga berencana membangun kantor pusat yang dikombinasikan dengan kawasan komersial.