Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Mie Instan ditopang Permintaan Timur Tengah

Produk mie instan asal Indonesia mengalami kenaikan permintaan dari pasar ekspor.
Ilustrasi/JIBI-Paulus Tandi Bone
Ilustrasi/JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA—Produk mi instan asal Indonesia mengalami kenaikan permintaan dari pasar ekspor.

Ketua Asosiasi Biskuit, Roti, dan Mi Instan Sribugo Suratmo menyatakan pertumbuhan permintaan itu terutama didorong oleh kenaikan konsumsi dari negara negara di Timur Tengah.

“Produk mi instan semakin disenangi, bukan lagi dianggap sebagai snack biasa,” ujar Ketua Asosiasi Biskuit, Roti, dan Mi Instan Sribugo Suratmo kepada Bisnis (5/7).

Menurutnya, permintaan dari pasar ekspor bisa bertumbuh 10—15% pada tahun ini. Asalkan, ketersediaan pasokan bahan baku dan proses distribusi tak menemui berbagai kendala.

Pertumbuhan penjualan di pasar ekspor lebih mudah untuk ditingkatkan lantaran tidak menghadapi persaingan yang ketat seperti di pasar domestik. Terlebih, minat konsumen di pasar ekspor belum berada dalam tren perlambatan. “Di samping itu penjualan bergantung sekali kepada daya beli konsumen,” ujar dia.

Produsen mi instan meyakni permintaan domestik pada tahun ini bisa menembus 15 miliar bungkus sepanjang tahun. Pada tahun lalu, konsumsi mi instan di dalam negeri mencapai 13,1 miliar bungkus. Menurutnya, tak sedikit pula produsen mi instan yang mulai meningkatkan alokasi belanja iklan untuk mencapai target penjualan.

Badan Pusat Statistik mecatat nilai ekspor produk mie pada Mei 2017 senilai US$19,59 juta ata setara Rp260,5 miliar. Nilai itu naik sebesar 12,44% dibanding ekspor di bulan sebelumnya senilai US$17,4 juta atau setara Rp231,42 miliar.

Secara kumulatif, nilai ekspor produk mie pada periode Januari—Mei 2017 senilai US$ 84,8 juta atau setara Rp 1,12 triliun. Agka itu naik 4,39% dibanding ekspor produk mie Januari—Mei 2016 senilai US$81,2 juta atau setara Rp 1,07 triliun.

Berdasarkan data Asosiasi Produsen Mie Instan Dunia (World Instant Noodles Association/WINA), permintaan global terhadap produk mie instan mencapai 97,46 miliar bungkus pada tahun lalu. Permintaan global itu relatif sama dengan permintaan di tahun sebelumnya sebanyak 97,65 miliar bungkus per tahun.

Negara yang paling banyak mengkonsumsi mie instan adalah China dengan permintaan sebanyak 38,52 miliar bungkus per tahun pada 2016. Indonesia menjadi konsumen mie instan terbesar kedua terbesar di dunia dengan angka permintaan melebihi 13 miliar bungkus mie instaan setiap tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper