Bisnis.com, AMBON -- PT PLN melakukan pemancangan tiang perdana atau groundbreaking proyek Pembangkit Listrik Panas Bumi Tulehu berkapasitas 2 X 10 MW di Ambon, Selasa 20 Maret 2017.
Pembangunan PLTP yang terletak di Desa Suli dan Tulehu Kabupaten Maluku Tengah itu merupakan upaya PLNi memaksimalkan penggunaan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai bagian dari pembangunan program 35.000 MW.
PLTP pertama yang dibangun di Provinsi Maluku ini diharapkan dapat beroperasi secara komersial (commercial operation date /COD) pada 2019.
PLN menyatakan bahws PLTP yang dibangun di atas lahan 1.920 hektare tersebut akan memperkuat sistem kelistrikan di Pulau Ambon yang hingga saat ini dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga diesel atauPLTD dengan daya mampu 61,9 MW dan beban puncak 54 MW.
Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Tulehu memiliki potensi sebesar 60 MW dan untuk awal proyek ini, PLN mengembangkan sebesar 2x10 MW.
"Proyek pengeboran sumur PLTP Tulehu ini didanai oleh APLN dan JICA," iujar Drektur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati melalui siaran pers, Selasa (20/6/2017).
Sementara itu, pelaksanaan pengeboran dilakukan oleh PT Halliburton Logging Services Indonesia dalam bentuk kontrak Full IPM (Integrated Project Management) dengan jumlah sumur panas bumi yang akan dibor berjumlah 4 sumur yakni terdiri atas 3 sumur produksi dan 1 sumur injeksi dengan nilai kontrak sebesar US$31 juta.
Adapun, kegiatan enjiniring dan supervisi pengeboran dilakukan oleh Konsultan WestJec-Connusa Energindo.