Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komnas Kajiskan: Pemberantasan Illegal Fishing dan Perbaikan Metodologi Berperan Sama Besar

Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan (Komnas Kajiskan) menyatakan pemberantasan illegal fishing dan perbaikan metodologi penghitungan ikan berperan sama besar terhadap kenaikan stok ikan 2016.
Penenggelaman kapal pelaku illegal fishing di wilayah Laut Natuna, Kepulauan Anambar (28/12/2014)./Antara-Joko Sulistyo
Penenggelaman kapal pelaku illegal fishing di wilayah Laut Natuna, Kepulauan Anambar (28/12/2014)./Antara-Joko Sulistyo

Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan (Komnas Kajiskan) menyatakan pemberantasan illegal fishing dan perbaikan metodologi penghitungan ikan berperan sama besar terhadap kenaikan stok ikan 2016.

Ketua Komnas Kajiskan Indra Wijaya menjelaskan kebijakan pelarangan dan pembatasan akan memberikan kesempatan kepada ikan dan biomassa untuk berkembang.

“Saya melihat proporsinya hampir sama [antara perbaikan metodologi dan pemberantasan illegal fishing] karena perbaikan lingkungan itu yang memberikan kesempatan kepada ikan untuk berkembang, menigkat biomassanya, Itu penting sekali,” ujarnya, Senin (19/6/2017).

Soal perbaikan metodologi, Indra menjelaskan KKP dan Kajiskan tak hanya menggunakan metode surplus production seperti sebelum 2015, tetapi juga ditambah survei akustik. Survei akustik menggunakan sonar atau fish finder, kemudian pantulan suara itu dianalisis.

Perbaikan juga dilakukan terhadap cakupan (coverage) wilayah yang diteliti. Jika sebelum 2015, survei dilakukan hanya pada beberapa spot, maka setelah itu survei dilakukan pada hampir seluruh perairan Indonesia. Menurut Indra, semakin banyak daerah atau perairan yang disurvei, maka stok atau potensi ikan akan kian besar.

“Jadi, zaman Bu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti) ini harus kami akui support untuk pengkajian stok itu meningkat drastis sehingga kami bisa melakukan survei yang tadinya kami tidak bisa lakukan tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

Seperti diketahui, Komnas Kajiskan mengukuhkan kenaikan stok ikan lestari dari 9,9 juta ton pada 2015 menjadi 12,5 juta ton pada 2016.

Sebelumnya, pengamat ekonomi perikanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Luky Adrianto berpendapat peningkatan stok ikan lestari dapat terjadi karena ada perbaikan teknik metodologi riset alias belum tentu hasil reformasi kebijakan perikanan selama hampir tiga tahun terakhir.

Dia mengatakan angka stok ikan dalam teori manajemen perikanan tergolong 'uncertainty parameter' sehingga disebut sebagai 'stock assessment' atau dugaan, yang bergantung pada metode dan data yang digunakan dalam pendugaan tersebut. Semakin baik data dan metodenya, ada kemungkinan stok akan berubah, entah turun atau naik.

"Dengan demikian, peningkatan stok ikan menjadi 12,5 juta ton bisa jadi benar kalau memang merupakan hasil riset dengan perbaikan metodologi pendugaan stok ikan itu sendiri," katanya (Bisnis, 1/6/2017)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper