Bisnis.com, JAKARTA—Truk pengangkut sapi impor yang berada di Pelabuhan Tanjung Priok akan dipasangi alat navigasi berbasis satelit atau GPS.
Kepala Bidang Karantina Hewan Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok N. Nugroho mengatakan uji coba pemasangan dilakukan pada 20 truk. Uji coba ini dilakukan terhadap impor sapi Australia milik PT Agrisatwa Jaya Kencana sebanyak 659 ekor dengan IKH di daerah Subang.
“Nantinya, pemasangan GPS akan ditambah dan diperluas pada importir lainnya,” kata Nugroho dalam keterangan resmi, Rabu (14/6/2017).
Pemasangan GPS yang disebut sebagai quarantine tracker ini merupakan uji coba dari pengembangan terobosan inovasi sistem informasi PRiOQ Klik.
“Setelah tracking dokumen via PRIOQ KLIK, kini disajikan tracking fisik yang terdiri dari tracking GPS dan tracking 8P,” katanya.
Seperti diketahui, quarantine tracker ini adalah bagian dari update sistem PRiOQ Klik sebagai layanan bagi pengguna jasa. Selain kemudahan bagi pengguna jasa, sistem ini mampu melihat akuntabilitas dan transparansi kinerja petugas.
Sistem yang dibuat online juga mempermudah petugas karantina dalam pengawasan, mengurangi resiko kecelakaan petugas, juga bisa dilakukan Risk Pathway Review. "Ini realtime dan dilengkapi juga dengan menu playback history sehingga terekam," imbuhnya.
Fasilitas ini digunakan oleh manajemen internal Karantina Priok, pusat Badan Karantina Pertanian, pengguna jasa atau importir, serta pihak lain yg bekerja sama secara resmi dengan BBKP Priok.
