Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uber Kembali Diterpa Masalah

Uber kembali diterpa prahara. Kali ini buah dari pernyataan David Bonderman, Direktur Uber Technologies Inc, dalam sebuah pertemuan. Bonderman dinilai melecehkan perempuan.
Uber Technologies Inc/Istimewa
Uber Technologies Inc/Istimewa

SAN FRANCISCO—Uber kembali diterpa prahara. Kali ini buah dari pernyataan David Bonderman, Direktur Uber Technologies Inc, dalam sebuah pertemuan. Bonderman dinilai melecehkan perempuan.

Pernyataan Bonderman disampaikan dalam pertemuan yang membahas mengenai strategi Uber untuk melakukan perubahan setelah penyelidikan pelecehan seksual di layanan transportasi daring ini. Pernyataannya menjadi viral setelah dipublikasikan oleh Yahoo. Juru bicara Uber juga telah memverifikasi keaslian dan keakuratan dari rekaman tersebut.

Meski Bonderman, yang merupakan pendiri perusahaan ekuitas swasta TPG Capital dan juga investor Uber, telah menulis surat elektronik ke staf Uber untuk meminta maaf, pernyataannya berujung pada pengunduran dirinya dari perusahaan.

Efektif pada Rabu (14/6/2017), Bonderman tak lagi menjadi eksekutif Uber. Bonderman, dalam pernyataan yang dikirim ke Reuters, menyebutkan dia tidak ingin komentarnya menimbulkan gangguan bagi perusahaan.

Uber terbelit masalah pelecehan seksual dan diskriminasi gender setelah mantan pekerja Uber Susan Fowler menuliskan kisahnya di blog pada 19 Februari. Sebelumnya, seperti dikutip dari Bloomberg, kampanye #DeleteUber juga bergulir saat publik dibuat gerah oleh sikap perusahaan yang tetap beroperasi saat NY Taxi Workers Alliance melakukan protes di bandara JFK pada Januari lalu. Para pengemudi melakukan aksi tersebut guna menentang kebijakan imigrasi yang diambil Presiden Donald Trump.

Pertanyaan mengenai moralitas perusahaan membuat pengguna memutuskan tak lagi menggunakan Uber. Jason Fried, CEO dan pendiri Basecamp, konsultan manajemen yang berbasis di Chicago, misalnya tak lagi mengganti ongkos transportasi kepada karyawan yang menggunakan Uber.

Data dari Certify, solusi untuk mengkaji biaya perjalanan dan pengeluaran korporat, menyebutkan untuk pertama kalinya pesaing Uber Lyft tumbuh melampaui Uber. Pada kuartal I/2017, performa Lyft meningkat 2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Adapun, Uber hanya naik 1%, pertumbuhan terendah yang pernah dicapai perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper