Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEMENTERIAN PPN: Pemerintah Agresif Tawarkan 35 Proyek Infrastruktur

Pemerintah RI kian agresif menawarkan proyek infrastruktur di dalam negeri kepada prospektif investor dari luar negeri. Dalam perhelatan Nomura Investment Forum Asia (NIFA) 2017, di Singapura, 6-9 Juni 2017.
Foto udara pembangunan jalan layang Klonengan di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (29/5)./Antara-Hafidz Mubarak A.
Foto udara pembangunan jalan layang Klonengan di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (29/5)./Antara-Hafidz Mubarak A.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah RI kian agresif menawarkan proyek infrastruktur di dalam negeri kepada prospektif investor dari luar negeri.

Dalam perhelatan Nomura Investment Forum Asia (NIFA) 2017, di Singapura, 6-9 Juni 2017, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang P.S. Brodjonegoro menawarkan 35 proyek infrastruktur, baik proyek public private partnership (PPP) maupun berskemakan PINA (Pembiayaan Investasi Non APBN), senilai US$30,5 miliar.

"Pembangunan infrastruktur menjadi fokus penting pemerintahan Presiden Jokowi-JK saat ini guna meningkatkan konektivitas, mengurangi kesenjangan wilayah, mendukung pembangunan desa dan perkotaan dan yang terpenting dengan infrastruktur yang memadai dapat menekan biaya ekonomi yang tinggi," ungkap Bambang dalam siaran pers Bappenas, Rabu (7/6/2017).

Keikutsertaan pemerintah di NIFA 2017 diharapkan dapat merangsang partisipasi investor luar negeri untuk masuk dan terlibat dalam skema investasi infrastruktur yang telah disiapkan Pemerintah.

Di forum tersebut hadir kurang lebih 200 investor dari seluruh dunia yang terdiri atas 70% investor lokal Singapura dan 30% investor dari berbagai negara lainnya.

Beberapa investor dunia yang hadir antara lain Credit Suisse Asset Management, Daiwa Asset Management, DBS Bank, Deutsche Asset Management, East Springs, Fidelity Investments, Government of Singapore Investment Corporation, JP Morgan, Morgan Stanley, Temasek, China Assset Management, Abu Dhabi Investment Authority, Kuwait Investment Authority, Oman Investment Fund, Qatar Investment Authority, Aberdeen Asset Management, dan lain sebagainya.

Pada kesempatan tersebut, Pemerintah menawarkan beberapa proyek infrastruktur yang terdiri atas 31 proyek dengan skema PPP dan 4 proyek melalui skema PINA. Ada beberapa proyek pelabuhan, jalan tol, rel kereta api dan telekomunikasi/satelit yang ditawarkan kepada para investor yang hadir dalam forum tersebut.

"Saya melihat ini sebagai peluang bagus untuk menggaet investor masuk dalam proyek-proyek infrastruktur kita," kata Kepala Bappenas.

Bambang menekankan pentingnya penggunaan skema pembiayaan melalui PINA ke depannya. Menurutnya, PINA menjadi instrumen yang dapat menguntungkan bagi Pemerintah dan Investor. Skema PINA memiliki potensi investasi yang terdiri atas 20% sampai dengan 30% dari total modal (Equity Financing), 70% sampai dengan 80% pinjaman proyek (Loan Project) dan Obligasi Infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Lutfi Zaenudin
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper