Bisnis.com, JAKARTA - PTPN XI menggandeng PT Pupuk Kujang mengembangkan pupuk organik berbasis limbah tebu, sebagai diversifikasi produk dari tebu, selain gula.
Pemanfaatan pupuk organik untuk kebun tebu juga dinilai dapat menekan biaya produksi, sehingga petani dapat memperoleh keuntungan signifikan.
Direktur Utama PTPN XI Moh Cholidi menyampaikan selama ini petani tebu selalu menambah pupuk NPK dengan dosis dan biaya tinggi hanya untuk mengejar produktifitas. Sementara, penggunaan pupuk kimia yang berlebih menyebabkan daya ikat tanah terhadap unsur hara dan air semakin menurun.
Akibatnya, kebun tebu membutuhkan air dan pupuk kimia lebih banyak, sehingga biaya budidaya lebih tinggi. Sebaliknya, riset yang dilakukan PT Pupuk Kujang menyebut pemanfataan pupuk organik dari limbah tebu dapat mengurangi konsumsi pupuk hingga 30%.
Konsumsi pupuk kimia dari rata-rata 1.200 kg per ha dapat menurun menjadi 700 kg per ha jika menggunakan pupuk organik.
"Kami berharap harga pokok produksi di petani bisa di bawah Rp8.000 per kg dengan kombinasi pakan dan program mekanisasi. Kalau harga pokok di bawah itu, saya pikir menanam tebu tetap menarik," tuturnya dalam konferensi pers Mou PTPN XI dan PT Pupuk Kujang tentang kerjasama Penelitian dan Pengembangan Pupuk Organik Berbasis Limbah Tebu di Jakarta, Senin (5/6).