Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Peak Season, Maskapai Asing Tambah Frekuensi dari dan ke Indonesia

Sejumlah maskapai berjadwal asing mulai menambah konektivitas dan frekuensi penerbangan dari dan ke Indonesia menjelang musim ramai atau peak season pada pertengahan 2017 ini.
Air Asia/en.wikipedia.org
Air Asia/en.wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah maskapai berjadwal asing mulai menambah konektivitas dan frekuensi penerbangan dari dan ke Indonesia menjelang musim ramai atau peak season pada pertengahan 2017 ini.

Maskapai asal Malaysia, AirAsia resmi membuka rute penerbangan dari Kuching, Malaysia menuju Pontianak dan sebaliknya pada 5 Juni 2017 dengan frekuensi terbang 7 kali per pekan.

Direktur Niaga AirAsia Indonesia Rifai Taberi mengatakan pembukaan rute penerbangan tersebut merupakan komitmen AirAsia untuk ikut berkontribusi dalam mendongkrak angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

“Dengan bertambahnya konektivitas ke berbagai destinasi wisata di Indonesia, kami harap geliat industri pariwisata Indonesia dapat terus tumbuh sejalan dengan cita-cita Kementerian Pariwisata,” katanya di Jakarta, Senin (05/06).

Rifai menambahkan AirAsia akan mengoperasikan pesawat berlorong tunggal (narrow body) tipe Airbus A320 berkapasitas 180 kursi untuk rute penerbangan Pontianak-Kuching dan sebaliknya tersebut.  

Sementara itu, Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan rute penerbangan Pontianak-Kuching menjadi rute internasional kedua yang ada di Bandara Supadio Pontianak.

“Sebelumnya, rute internasional itu hanya ada satu, yakni Pontianak-Kuala Lumpur, di mana juga dioperasikan oleh AirAsia. Dalam waktu dekat, rute penerbangan Pontianak-Singapura juga akan mulai dilayani oleh maskapai,” tuturnya.

Seiring dengan dibukanya rute Pontianak-Kuching, lanjut Awaluddin, AirAsia berhak mendapatkan insentif dari AP II berupa cash back yang nilai besarannya tergantung dari pertumbuhan jumlah penumpang pada rute itu.

Di samping itu, AirAsia juga berpeluang mendapatkan insentif lainnya, yakni dari tarif jasa pendaratan pesawat (landing fee) apabila maskapai itu dapat menambah jumlah frekuensi penerbangan pada rute yang sama.

“Kami menyambut baik pembukaan rute ini, dan optimistis ke depannya akan lebih banyak lagi rute internasional yang dibuka di Bandara Supadio guna mendukung pariwisata nasional,” ujarnya.

Awaluddin menambahkan AP II juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas Bandara Supadio. Asal tahu saja, AP II tengah mengembangkan terminal bandara baru, dan membangun landas pacu kedua.

Menurutnya, landas pacu kedua Bandara Supadio tersebut akan dapat mengakomodir pesawat berbadan lebar (widebody) tipe Boeing 777. Adapun, nilai investasi yang dikucurkan AP II untuk landas pacu kedua mencapai Rp2 triliun.

“Kami harap dengan kapasitas bandara yang lebih baik, dapat mendukung pemerintah dan masyakat setempat dalam memanfaatkan peluang di sektor pariwisata dan perekonomian di Kalimantan Barat, khususnya Pontianak,” katanya.

Awaluddin optimistis AP II dapat mengejar target jumlah kunjungan turis asing mencapai 4 juta orang, atau 26% dari total target kunjungan wisman Kementerian Pariwisata pada tahun ini sebanyak 15 juta orang.

New Zealand dan Timur Tengah

Selain AirAsia, maskapai asing lainnya yang juga membuka rute penerbangan baru adalah Air New Zealand.

Maskapai asal New Zealand itu mulai melayani penerbangan Auckland, New Zealand-Denpasar, Bali dengan frekuensi terbang sebanyak dua kali per pekan.

Dubes Indonesia untuk New Zealand Tantowi Yahya mengatakan layanan Air New Zealand tersebut sudah dimulai sejak Sabtu (27/05). Rencananya, maskapai akan menambah frekuensi terbang menjadi tiga kali per pekan pada September dan Oktober 2017.

Kemudian, dua maskapai asal Timur Tengah yakni Qatar Airlines dan Emirates juga akan menambah frekuensi penerbangan dari dan ke Bali sebanyak satu kali penerbangan per hari pada Juli 2017.

Israwadi, Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura (AP) I mengatakan kedua maskapai tersebut memang berencana menambah frekuensi penerbangan dari dan ke Bali pada Juli 2017 mendatang.

“Untuk Emirates, mereka mau tambah menjadi dua kali per hari, dari sebelumnya satu kali per hari pada Juli. Kemudian, Qatar saat ini sudah tiga kali per hari, dari sebelumnya dua kali per hari,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper