Bisnis.com, PONTIANAK –Perjalanan panjang koperasi Credit Union Pancur Kasih telah menjejak di usia 30 tahun.
CU Pancur Kasih baru saja merayakan 30 tahun pendirian koperasi simpan pinjam tersebut, di Pontianak, Senin (29/5/2017) lalu.
Tak pelak, inilah hari spesial bagi pendiri dan anggota salah satu lembaga mikro terbesar di Indonesia versi Majalah Peluang dan Info Pasar tahun 2012 ini.
Hari spesial tersebut dilengkapi dengan hadirnya sebuah buku berjudul Alle Begin is Moeilijk di sela-sela perayaan ulang tahun koperasi.
Buku ini adalah rangkuman sebuah kisah awal mula CU PK berdiri dan kini telah berkembang pesat dengan bukti memiliki aset triliunan rupiah.
Baca Juga
Alle Begin is Moeilijk dalam bahasa Netherlands memiliki arti Segala Permulaan Itu Sulit.
Buku yang ditulis Budi Assa, Hilarinus Tampajara dan Severianus Endi ini memiliki 234 halaman dengan rangkuman cerita yang ringan dan renyah untuk dibaca
Budi mengutarakan, banyak pengalaman yang tercecer dan foto-foto sebagai saksi CU ini berdiri yang belum diketahui masyarakat luas dan bahkan anggota CUPK sendiri.
“Buku ini kisah nyata CUPK selama 30 tahun. Sesuai judulnya, untuk memulai membangun lembaga tentu ada kesulitan yang kami alami, bagaimana mengajak orang menyisihkan uang untuk menabung hingga tidak mudahnya mengelola manusia,” kata Budi.
Penulis mengulas dan menyajikan dalam tiap bab buku tersebut beragam upaya pendiri CUPK mengajak masyarakat mau menabung, memanajemen keuangan mereka dan mendorong warga memiliki usaha sendiri.
Seperti pengalaman salah satu pionir CU PK yang diulik penulis, pernah mengalami peristiwa yang terus membekas yakni hampir dipukul oleh anggota CUPK sendiri karena persoalan salah paham belaka.
Tim penulis buku ini juga menyajikan pengalaman 11 orang anggota dari awal menjadi anggota CUPK dan kini telah memiliki usaha terus berkembang dan sukses hingga puluhan juta rupiah.
“Kata-kata yang diucapkan ditelan angin dan kata-kata yang ditulis menjadi abadi,” kata salah satu pendiri CUPK Paulus Florus, di hadapan para anggota CUPK pada peluncuran buku tersebut.
Penulis tediri dari Budi Assa, anggota aktif CUPK sekaligus Deputi Teknologi Informasi dan Komunikasi koperasi ini. Budi adalah alumni Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Kemudian, Hilarinus Tampajara, biarawan Kongregrasi Bruder Maria Dikandung Tak Bernoda (MTB) lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Masyarakat Desa (STPMD) Yogyakarta.
Severianus Endi, penulis lulusan Ilmu Komunikasi (Jurnalistik) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang sehari-hari bekerja untuk harian The Jakarta Post.