Bisnis.com, PANGKALPINANG — Realisasi impor komoditas yang masuk melalui Pelabuhan Pangkalbalam per April 2017 telah mencapai US$18,8 juta.
Rully Devriantoro, Humas Kantor Bea dan Cukai Pangkalbalam Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Babel mengatakan, dari impor tersebut, negara mengantongi bea masuk senilai Rp1,12 miliar atau 78% dari target yang dipatok Rp1,14 miliar.
Produk Impor barang yang masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Pangkalbalam Kota Pangkal Pinang terdiri dari komoditas antrasit, pupuk, sparepart smelter timah, sparepart pabrik CPO, aspal, high speed diesel (solar) dan pirit.
Sedangkan untuk komoditas ekspor sampai dengan April 2017 dari Bangka Belitung yang dikapalkan ke luar negeri adalah ikan, lada, karet, timah, dan crude oil dengan jumlah free on board (FOB) senilai Rp498,76 juta.
Kantor Bea dan Cukai Pangkalbalam menargetkan penerimaan bea keluar sepanjang Januari—April 2017 mencapai Rp150,31 juta dan perolehan cukai dipatok senilai Rp144,95 juta. Namun sampai dengan periode itu belum terealisasi penerimaan.
"Tidak ada komoditas ekspor Bangka yang terkena bea keluar selama Januari—April 2017. Tahun lalu, komoditas yang terkena bea keluar yaitu kernel (cangkang) kelapa sawit," jelasnya, Jumat (19/5).
Pada 2016, Kantor Bea dan Cukai Pangkalbalam membukukan bea masuk Rp6,32 miliar dari target Rp6,15 miliar atau tercapai 104%. Penerimaan tersebut turun dari tahun sebelumnya yakni senilai Rp8,26 miliar.
Adapun, penerimaan bea keluar pada 2016 tercatat Rp1,45 miliar atau tercapai 107% dari target yang ditetapkan Rp1,35 miliar.