Bisnis.com, JAKARTA - PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) menyiapkan Rp25 miliar untuk membangun dan membuka pusat logistik berikat (PLB) di lima daerah.
Imam Sjafei, Chief Executive Officer CKB Logistics, mengatakan tahun ini perusahaan akan membuka PLB di Sorong (Papua Barat), Surabaya (Jawa Timur), Semarang (Jawa Tengah), Karawang (Jawa Barat), dan Marunda (Jakarta Utara).
“Di Sorong untuk industri oil and gas, masih bidang energi, kemungkinan bulan Juli [tahun ini],” ujar Imam kepada Bisnis di Jakarta pada Kamis (18/5/2017).
Dia menjelaskan pada bulan ini sampai dengan Juli 2017, CKB Logistics tidak hanya akan fokus membuka PLB di Sorong tetapi di Semarang, Surabaya, Marunda, dan Karawang.
Menurut Imam, nilai investasi tidak terlalu besar karena perusahaan melakukan mekanisme kerja sama dengan pemilik lahan. Nilai investasi Rp25 miliar adalah untuk racking system PLB.
Dia mengatakan selama satu tahun mengelola PLB, belum banyak kontribusi yang diberikan PLB terhadap pendapatan CKB Logistics.
Menurutnya, PLB berhasil memberikan kontribusi sekitar 5% tahun lalu. Imam menambahkan selain fokus di industri minyak dan gas, ke depannya CKB Logistics juga akan menyediakan PLB untuk industri besi dan baja, serta menjadi PLB untuk menyimpan bahan baku kontraktor selama proyek pembangunan infrastruktur.
“Tetapi pertumbuhan bisnisnya ini bisa mencapai 50% maka kami membuka lagi di banyak tempat,” ujarnya.
Selama ini, CKB Logistics juga telah membuka jasa PLB dalam konsep on-off, di mana PLB akan beroperasi menimbun barang atau bahan baku selama proyek berlangsung. Namun tidak banyak customer yang mengetahui hal tersebut.
Pasalnya, sejumlah perusahaan konstruksi mengeluhkan keterbatasan bahan baku karena tidak banyak PLB yang bisa menimbun barang-barang pembangunan infrastruktur. Padahal, saat ini pemerintah sedang sangat gencar melakukan pembangunan infrastruktur dan transportasi.
Menurut Imam, konsep on-off PLB tidak lantas memperpendek kerjasama antara perusahaan dengan kliennya. Sebaliknya, kerjasama berjalan long term, namun bisa menyesuaikan dengan waktu pelaksanaan proyek.
Oleh sebab itu, Imam menyambut baik saran PLB untuk sektor konstruksi, dan tak menutup kemungkinan PLB CKB Logistics akan menjadi PLB multifungsi dan multitenant. “Sekarang bidang energi, nanti bisa juga untuk industri besi dan baja, untuk barang-barang konstruksi.”
Ety Puspitasari, Ketua Umum Perhimpunan Pusat Logistik Berikat Indonesia (PPLBI), mengatakan sebagian PLB memang sudah memakai mekanisme kerja on-off dengan customernya.
Dia hanya mengingatkan perlu ada strategi khusus dari pemerintah dan pelaku usaha untuk mengelola PLB di Sorong. Hal ini mengingat pembangunan infrastruktur di daerah Indonesia bagian Timur belum merata.
“Ini juga yang untuk di Sorong, efisiensinya bisa menggunakan bulk atau angkutan vessel gelondongan, jangan satu-satu, biar tidak mahal,” sambungnya.