Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita yang layak menjadi perhatian pasar menjadi sorotan beberapa media massa hari ini, Selasa (16/5/2017), antara lain mengenai pelajaran yang bisa diambil dari hebohnya serangan ransomware serta surplus perdagangan Indonesia.
Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional hari ini:
Awas, Jangan Lengah! WannaCry ternyata tidak sertamerta membuat orang benar-benar menangis di Indonesia. Namun, jangan suka-hati berlebihan dulu. Pelajaran yang bisa diambil dari heboh serangan ransomware sejak Sabtu (13/5) itu adalah serangan siber global bisa datang kapan saja dan dari mana saja. (Bisnis Indonesia)
Jangan Berharap dari Ekspor. Tampaknya perkembangan ekspor pada April ini bukanlah kabar yang menggembirakan. Pasalnya ada penurunan ekspor sebesar 10,30% dibandingkan dengan Maret lalu. Badan Pusat Statistik menyebutkan capaian ekspor bulan ini hanya senilai US$13,17 miliar. (Bisnis Indonesia)
Politik Ekonomi Jadi Penentu. Tingkat pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan di Indonesia masih cukup tinggi. Indeks pembangunan manusia pun belum cukup fantastis. Fakta indikator-indikator inilah yang membuat hampir seluruh warga negara ini agak sensitif melihat investasi, terutama asing. Terlebih, faktor populasi dan sumber daya alam menjadi pemikat yang cukup kuat. (Bisnis Indonesia)
Pembiayaan Mobil Tak Lagi Royal. Tren penyaluran kredit perusahaan pembiayaan (multifinance) memang terus melaju. Namun, peningkatan itu dibayangi tingkat kredit macet yang naik. Akibatnya, beberapa perusahaan cenderung berhati-hati menyalurkan kredit. (Kontan)
Surplus Perdagangan US$5,33 M. Indonesia meraih surplus perdagangan selama empat bulan berturut-turut. Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan pada April surplus US$1,24 miliar, dengan ekspor mencapai US$13,17 miliar dan impor US$11,93 miliar. Adapun secara kumulatif Januari-April 2017, surplus perdagangan mencapai US$5,33 miliar serta ekspor nonmigas mencapai US$48,9 miliar atau naik 19,14%. (Investor Daily)