Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) siapkan lebih dari 1.000 Megawatt (MW) pasokan listrik untuk mensupplai industri, bisnis dan rumah tangga di provinsi tersebut.
Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN Djoko R. Abumanan menyebutkan bahwa peningkatan kualitas layanan kelistrikan menjadi fokus utama PLN.
"Gencarnya pertumbuhan pelanggan di PLN Wilayah Kalselteng membuat kami harus terus berbenah mengikuti arus pertumbuhan tersebut guna memenuhi ekspektasi pelanggan akan kebutuhan listrik," kata Djoko pada kegiatan Customer Gathering PLN 2017 di Banjarmasin (10/5).
Pembangunan program 35.000 MW yang saat ini tengah dikerjakan PLN juga memberikan angin segar bagi perekonomian di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Hingga 2019, PLN akan membangun 1.413 MW pembangkit di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, serta jaringan transmisi 150 kV sepanjang 2.606 kms guna mencapai target rasio elektrifikasi 92% pada 2019 kedua provinsi tersebut.
Daya mampu Sistem Barito saat ini mencapai 632 MW, dengan surplus daya sebesar 100 MW setelah beroperasinya Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pulang Pisau 2 x 60 Megawatt (MW) di Kabupaten Pulang Pisau dan Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai 155 MW di Desa Karendan, Kabupaten Barito Utara. Dengan demikian PLN memiliki kemampuan lebih untuk melayani permintaan supplai listrik, baik dari masyarakat maupun industri di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Menteri Riset dan Teknologi di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II Gusti Muhammad Hatta saat menjadi panelis sharing session kegiatan Customer Gathering PLN 2017, menyebutkan bahwa upaya PLN melistriki Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah sempat menghadapi banyak tantangan.
"Pada 2015 sampai 2016, PLN sempat mengalami kendala dan defisit listrik. Saat ini pasokan listrik sudah surplus. PLN Wilayah Kalselteng sudah mempunyai kemampuan lebih untuk mendorong kegiatan ekonomi di Kalselteng. Mari kita manfaatkan," kata Gusti.
Peningkatkan infrastruktur kelistrikan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan tengah ini, menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan Harymurthy Gunawan, juga dapat meningkatkan iklim investasi di kedua provinsi ini.
"Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalselteng secara year om year (yoy) menunjukkan adanya peningkatan yakni dari 3,83% pada 2015, menjadi 4,38% pada 2016," kata
Harymurthy menyebutkan bahwa untuk meningkatkan ekonomi di Kalimantan Selatan maupun Tengah, harus ada upaya menambah diversifiskasi komoditi. Sektor lain yang dapat dikembangkan seperti pertanian, agro industri (hilirisasi industri CPO, karet, makanan), hilirisasi industri besi, serta ekonomi kreatif dan pariwisata.
Pengembangan bisnis dan industri ini juga akan didukung dengan ketersediaan dan keandalan pasokan listrik dari PLN. Termasuk untuk pengembangan Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Kepala Sesi Pelayanan Informasi dan Pengaduan Dinas Penanaman Modal PTSP Kalimantan Tengah Esther Mutiara L. Tobing, juga mengajak pelaku bisnis untuk menanamkan modal di provinsi ini sehingga dapat membuka lapangan usaha baru.
"PTSP akan membantu peizinan. Jika ada tantangan di lapangan, kita butuh sinergi dari seluruh pihak," kata Esther.
Sistem Listrik Barito Surplus 100 MW
PT PLN (Persero) siapkan lebih dari 1.000 Megawatt (MW) pasokan listrik untuk mensupplai industri, bisnis dan rumah tangga di provinsi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Gemal AN Panggabean
Editor : Andhika Anggoro Wening
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 jam yang lalu