Bisnis.com, SURABAYA - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI tahun ini menginvestasikan Rp500 miliar untuk memperluas lahan tanaman tebu milik sendiri atau HGU seiring dengan target peningkatan produksi 200.000 ton gula perseroan pada 2018.
Direktur Komersial PTPN XI, Flora Pudji Lestari memaparkan, rencananya perseroan akan membeli lahan HGU untuk menanam tebu sendiri seluas 1.000 ha di wilayah Jember dan Situbondo.
"Tapi pembelian lahan 1.000 ha ini akan dilakukan secara bertahap terutama di Jember untuk mendukung kebutuhan tebu yang digiling di PG Semboro, apalagi setelah kapasitas PG Djatiroto meningkat jadi 10.000 TCD, otomatis tebu di sekitar akan tersedot ke Djatiroto," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (10/5/2017).
Dia mengatakan, proses pembelian lahan untuk tebu memang cukup lama lantaran perseroan harus mengkaji setiap lahan yang akan dibeli seperti dari faktor legalitasnya, kepemilikannya, kondisi tanahnya, hingga kondisi pengairannya.
"Kalau kajian lahan tersebut sudah dinyatakan layak untuk ditanami tebu, ya langsung dibeli," imbuhnya.
Adapun selain berivestasi lahan, tahun ini PTPN XI secara total menggunakan investasi mencapai sekitar Rp1,5 triliun yang terdiri dari pembelian lahan Rp500 miliar, investasi rutin Rp400 miliar.
Baca Juga
Sisanya untuk penambahan proyek revitalisasi PG Djatiroto dan PG Assembagoes yang menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai total Rp650 miliar.
"Namun pengerjaan investasi 2 pabrik ini bertahap," katanya.
Secara total (tebu sendiri dan tebu rakyat), PTPN XI tahun ini memproyeksikan mampu memproduksi gula hingga 432.327,7 ton dari total produksi tebu giling sebesar 5,49 juta ton.
Pada 2016, perseroan pun mampu memproduksi gula kristal putih (GKP) sebanyak 319.913,4 ton dengan jumlah tebu yang digiling 5,106 juta ton.
Jumlah produksi tersebut merupakan nomor 2 terbesar di Jawa dan berkontribusi 14,5% dari total produksi gula nasional.