Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meminta PT Freeport Indonesia (PTFI) menyelesaikan persoalan polemik dengan buruh. Serikat buruh Freeport menggelar aksi mogok kerja di Timika, Papua selama satu bulan, terhitung pada 1 Mei 2017.
“Itu [demo buruh] bukan urusan saya. Itu urusan Freeport. Terserah [solusinya], maunya Freeport bagaimana,” katanya saat diwawancarai Rabu (3/5/2017).
Sekretaris Hubungan Industrial Serikat Pekerja PTFI Tri Puspita mengatakan mogok kerja selama satu bulan tersebut sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Freeport yang merumahkan ribuan pekerja atas dasar efisiensi atau forelock. Sekitar 6.000 pekerja ikut dalam aksi demonstrasi itu.
“Kami meminta menajemen kembali mempekerjakan karyawan yang sudah dinyatakan forelock. Kami juga meminta agar Freeport tidak mengkriminalisasi,” katanya di Timika, Papua, dikutip Antara.
Tri mengatakan pihaknya telah berupaya menggalar mediasi dengan EVP Human Resources dan Kementerian Ketanagakerjaan pada akhir bulan lalu. Namun, hingga kini, masih belum ada kejelasan.
Menurut dia, jumlah karyawan PTFI sebelum dilakukan forelock mencapai 17.000 orang, 12.000 orang di antaranya merupakan karyawan tetap dan 5.000 diantaranya merupakan pekerja dari pihak kontraktor.
Sementara itu, Juru Bicara PTFI Riza Pratama enggan berkomentar soal demo tersebut. Menurutnya, PTFI dan Pemerintah masih akan terus melakukan perundingan jangka panjang.
“Freeport akan segera melanjutkan perundingan dengan Pemerintah untuk mencapai kesepakatan jangka panjang,” katanya saat menjawab pesan singkat dari bisnis, Rabu (3/5/2017).