Bisnis.com, JAKARTA -RI dan Denmark menjajaki kerja sama untuk mengembangkan potensi energi baru terbarukan di Tanah Air terutama pembangkit listrik tenaga bayu.
Menteri ESDM Ignasius Jonan menyambut kunjungan Menteri Kerja Sama Pembangunan Denmark Ulla Tornaes. Keduanya menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Denmark untuk membahas potensi energi baru terbarukan di Indonesia.
Beberapa perusahaan asal Denmark yang ikut hadir dalam Forum tersebut antara lain: Siemens Wind Power, Burmeister & Wain Scandinavian Contractor, Vestas Wind System, Dong Energy, Welltec dan Babcock & Wilcox Volund.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan pihak Denmark melirik 10 PLTB untuk dikembangkan. Namun, Rida belum menjelaskan secara rinci pembangkit mana saja yang tengah dilirik negara Eropa tersebut.
"Indonesia memiliki potensi energi angin sebesar 16.000 megawatt. Dia [Denmark] kejar 10 PLTB untuk dikembangkan," kata Rida kepada wartawan, Selasa (2/5).
Pemerintah telah membuat roadmap potensi energi angin Indonesia. Dalam roadmap tersebut, daerah yang berpotensial untik dikembangkan adalah Indonesia bagian timur, seperti Papua, Maluku dan Sulawesi Selatan.
Rida mengatakan Denmark terlibat dalam pembangunan dua proyek PLTB di Sulawesi Selatan yaitu PLTB Jenoponto dan PLTB Sidrap. PLTB Jenoponto memiliki kapasitas 65 mw yang ditargetkan rampung pada 2018. Sementara PLTB Sidrap memiliki kapasitas 70 mw yang ditargetkan rampung pada tahun yang sama.
Ignasius Jonan, Menteri ESDM, mengatakan bantuan Denmark sangat menguntungkan bagi Indonesia. Apalagi Denmark dikenal sukses mengembangkan EBT, khususnya angin. Menurut Jonan, adanya variasi energi bertenaga angin tentu memberikan pilihan energi yang cocok untuk dikembangkan di suatu wilayah. Pilihan energi yang cocok merupakan salah satu kunci sukses dalam pengembangan EBT serta pemerataan energi itu sendiri.