Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HAMBATAN INFRASTRUKTUR: Pelaku Usaha Tetap Terkonsentrasi di Jawa

Persoalan infrastruktur masih menjadi problem bagi para pelaku usaha untuk berinvestasi di Kawasan Timur Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), distribusi usaha masih didominasi Jawa dengan jumlah 16,2 juta atau 60,74%, disusul Sumatra 4,9 juta atau 18,61%, sedangkan Maluku dan usaha di Papua hanya 459.410 unit atau 1,72% dari total 26, 7 juta usaha yang ada.
Ilustrasi/bps.go.id
Ilustrasi/bps.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – Persoalan infrastruktur masih menjadi problem bagi para pelaku usaha untuk berinvestasi di Kawasan Timur Indonesia. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), distribusi usaha masih didominasi Jawa dengan jumlah 16,2 juta atau 60,74%, disusul Sumatra 4,9 juta atau 18,61%, sedangkan Maluku dan usaha di Papua hanya 459.410 unit atau 1,72% dari total 26, 7 juta usaha yang ada.

Ketua Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan, belum optimalnya infrastruktur dasar misalnya jalan dan listrik menjadi salah kendala penyebaran usaha di wilayah tersebut. "Itu pula yang tampaknya sedang diperbaiki oleh pemerintah dan progresnnya lumayan bagus," katanya di Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Adapun  Sensus Ekonomi 2016 menghasilkan total 26,71 juta usaha perusahaan yang dalam penyajiannya dikelompokkan dalam 15 lapangan usaha.

Penggolongan kategori usaha atau perusahaan dalam SE2016 ini berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
(KBLI) 2015.

Jumlah usaha hasil pendaftaran usaha atau perusahaan pada SE2016 ini meningkat 17,51% jika dibandingkan dengan jumlah usaha hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006) yang sebesar 22,73 juta usaha. Bila dibedakan menurut skala usaha, 26,26 juta usaha (98,33%) berskala UMK dan 0,45 juta usaha (1,67%) berskala UMB. 

Hasil pendaftaran SE2016 menunjukkan distribusi usaha/perusahaan menurut lapangan usaha didominasi oleh Perdagangan Besar Dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebanyak 12,3 juta usaha atau 46,17%, penyedia akomodasi 16,72% dan  16,53%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Lutfi Zaenudin
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper