Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Lingga menanam 100 ha indigofera di Kawasan Tanah Putih, Desa Maro Tua, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, pada Kamis (20/4).
Kawasan Tanah Putih sebelumnya merupakan hamparan bekas pengolahan kayu. Sebagai hijauan pakan ternak, indigofera sangat disukai karena mengandung protein kasar tinggi sekitar 22-30%, mineral, kalsium 0,22%, dan fosfor 0,18%.
Indigofera tahan terhadap musim kering dan genangan air dan salinitas, sehingga cocok di tanam di daerah kepulauan seperti Lingga. Tanaman hasil temuan Prof. Luki Abdullah dari IPB ini, kini telah dikembangkan di Jawa Barat sebagai pakan ternak sapi dan kambing.
Bupati Lingga Alias Wello menyampaikan pengembangan indigofera 100 ha merupakan tahap awal. Ini untuk menarik investor agar mau mengembangkan investasinya di Kabupaten Lingga.
Tahun ini, Pemkab Lingga memproyeksikan 1.000 ha untuk pengembangan indigofera pada tahun ini. Harapannya, indigofera selanjutnya diolah menjadi pelet untuk pakan ternak.
Selain mengembangkan tanaman indigofera, Pemkab Lingga juga mengembangkan rumput odot dan rumput gajah di area yang sama. Ketiganya baik untuk pakan ternak.
"Di Lingga ada 604 pulau. Dari jumlah ini, hanya 90 saja yang berpenduduk. Jadi sangat terbuka untuk pengembangan sektor peternakan dan pertanian seperti ini," imbuhnya.