Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan minta maskapai penerbangan Garuda Indonesia meningkatkan frekuensi penerbangan hingga 20% jelang Idulfitri.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penambahan frekuensi penerbangan akan diterapkan sepekan sebelum dan sesudah hari raya. Idulfitri diprediksi akan jatuh pada 24-25 Juni 2017.
"Tidak boleh ada keterlambatan di bandara, khususnya bandara di Surabaya, Jakarta, dan Bali. Supaya ada penambahan jam operasional kira-kira tiga jam," kata Budi di Kompleks Istana Negara, Selasa (18/4/2017).
Penambahan jam operasional penerbangan akan dilakukan di sejumlah bandara, terutama di Jawa Tengah. Lewat peningkatan jam operasional, maskapai penerbangan dapat memanfaatkan kesempatan itu.
Budi mengatakan penambahan jam operasional penerbangan pun dapat mengurangi kemacetan di jalan darat, dengan asumsi masyarakat memilih jalan darat karena penuhnya akses penerbangan.
Sementara itu, soal tarif, Budi mengatakan tidak ada perubahan tarif penerbangan jelang Idulfitri. Maskapai penerbangan tetap tunduk pada batas tarif maksimal.
"Tidak ada perubahan. Sejauh ini saya belum mendengar keluhan soal itu, di antara mereka kan juga kompetisi," tegasnya.