Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) mengadakan pertemuan dengan sejumlah pelaku usa di sektor daging seperti para feedloter, Bulog, distributor, dan importir daging.
Dirjen Peternakan Kementan I Ketut Diarmita mengungkapkan, pertemuan tersebut dilaksanakan untuk sejak awal memastikan ketersediaan dan kestabilan harga daging sapi, menyambut bulan Ramadan dan Perayaan Hari Raya Idulfitri 2017.
"Kami membahas ketersediaan stok sapi dan daging sapi menjelang bulan puasa dan lebaran 2017. Kementan dan Kemendag ingin memastikan persediaan daging pada April, Mei, dan Juni dapat mencukupi kebutuhan nasional," ujar Ketut melalui keterangan resmi, Sabtu (8/4/2017).
Ketut menyampaikan pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil Rapat Koordinasi (Rakor) yang dipimpin oleh Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan pada 27 Maret 2017 di Kantor Kementerian Pertanian.
“Persiapan – persiapan dalam hal penyediaan pasokan daging sapi ini tentunya penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai upaya menstabilkan pasokan. Kita harapkan masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan merayakan hari Raya Lebaran dengan tenang,” ungkap Ketut.
Plh Ditektur Kesehatan Masyarakat Veteriner Agung Suganda menyampaikan, dari hasil perhitungan kebutuhan daging sapi tahun 2017 sebesar 604.966 ton berdasarkan asumsi rata-rata konsumsi nasional sebesar 2,31 kg/kapita/tahun (BPS, 2016).
Sedangkan target produksi daging dalam negeri tahun 2017 sebesar 354.770 ton, sehingga terdapat kekurangan sebesar 250.196 ton.
Menurut Agung, perkiraan kebutuhan daging pada saat bulan April sampai dengan Juni yaitu sebesar 64.552 ton. Kebutuhan tersebut akan dipenuhi dari beberapa sumber. Pertama, penyediaan daging yang berasal dari sapi bakalan siap potong dalam 3 bulan mendatang sebanyak 168.664 ekor yang setara dengan 33.560 ton daging.
Kedua, penyediaan daging impor sebanyak 14.665 ton daging sapi. Ketiga, penyediaan daging kerbau sebanyak 44.800 ton. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, jika diasumsikan kenaikan kebutuhan pada saat hari besar sebesar 10 % maka terdapat surplus sebesar 28.473 ton, namun apabila kita asumsikan kenaikan kebutuhan sebesar 20% maka masih terdapat kekurangan sebesar (- 26.202) ton.
“Melihat kondisi tersebut, maka pada pertemuan kali ini diharapkan ada keseriusan dan komitmen dari seluruh stakeholder untuk dapat menjaga pasokan daging sapi selama 3 bulan mendatang yaitu bulan April sampai dengan Juni 2017," kata Ketut.