Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HIPMI Dorong Pengembangan Industri Kreatif di Cirebon

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) terus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif salah satunya dengan membuat Gerakan Kemakmuran Cirebon untuk meningkatkan nilai tambah produk kreatif mulai dari hasil karya seni, fashion, hingga kuliner di kota tersebut.
Anggawira, Ketua BPP Hipmi
Anggawira, Ketua BPP Hipmi

Bisnis.com, JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) terus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif salah satunya dengan membuat "Gerakan Kemakmuran Cirebon" untuk meningkatkan nilai tambah produk kreatif mulai dari hasil karya seni, fashion, hingga kuliner di kota tersebut.

Anggawira, Ketua BPP HIPMI mengungkapkan, Kota Cirebon merupakan salah satu kota destinasi pariwisata yang memiliki potensi industri kreatif cukup besar. Namun sayangnya segala potensi tersebut belum mampu menopang perekonomian kota tersebut, apalagi membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya.

"Ekonomi kreatif di Cirebon belum dikelola secara maksimal, akibatnya Cirebon masih mengalami kemunduran dibanding dengan daerah-daerah lain di Jawa Barat. Padahal, apabila dikelola secara tepat, dan konsisten bisa menjadi sumber kekuatan baru bagi pertumbuhan ekonomi,” ujar pengusaha muda nasional tersebut.

Berangkat dari keprihatinannya, Anggawira melihat kondisi Kota Cirebon yang belum memunjukan tanda-tanda kemajuan selama beberapa dasawarsa. Putra daerah ini menginisiasi sebuah gerakan yang diharapkan bisa menjadi ujung tombak kemajuan ekonomi di Cirebon.

Lewat “Gerakan Memakmurkan Cirebon”, Anggawira berkomitmen ingin mengangkat industri kreatif Cirebon agar memiliki value dan marketable. “Gerakan ini menginisiasi lahirnya entrepreneur muda di Cirebon yang bukan hanya mampu menghasilkan kreasi, namun juga cermat dalam menangkap peluang pasar yang mendatangkan keuntungan. Dengan begitu, kreasi yang mereka hasilkan bukan hanya menciptakan nilai keindahan, tapi juga nilai ekonomi tinggi,” ungkapnya melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com, Kamis (6/4/2017).

Lebih lanjut, Anggawira memaparkan dua faktor yang menjadi penghambat ekonomi kreatif di Cirebon. Pertama, kebanyakan generasi muda di Cirebon belum memiliki kesadaran untuk berwirausaha. Mereka masih terpaku menjadi karyawan, atau berpikir untuk urbanisasi ke Jakarta dan kota- kota besar lainnya di Jakarta.

Padahal, menurutnya banyak anak- anak muda di Cirebon yang mahir membuat kerajinan batik, kerajinan gerabah, kerajinan kerang dan lain- lain sebagai hasil warisan turun-temurun.

"Tapi masalahnya mereka belum punya jiwa ekonomi yang kuat. Yang mereka pikirkan hanya ingin mencari pekerjaan, punya gaji cukup untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari. Nah, lewat gerakan ini kami ingin mencoba mengubah mindset mereka, dan mendidik mereka untuk memiliki jiwa entrepreneur yang tangguh,” jelas Anggawira.

Faktor kedua, lanjut Anggawira, yakni masalah akses permodalan. Ongkos produksi barang-barang kerjaninan memang tak bisa dibilang murah, terlebih bagi pengusaha-pengusaha kecil menengah atau yang baru merintis. Tak jarang, usaha mereka harus berhenti di tengah jalan karena kehabisan modal, sementara industri kerajinan kelas kakap semakin mendominasi pasar.

“Masalah ini mungkin kedengarannya klise, namun itulah kenyataannya. persoalan semacam ini belum mampu diatasi pemerintah. Untuk itu, kami ingin mendorong terbentuknya sebuah regulasi pembiayaan permodalan dengan bunga rendah, dan akses cepat bagi para pelaku usaha kreatif di Cirebon,” imbuh Anggawira.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper