Bisnis.com, Jakarta — Pertumbuhan ekonomi Indonesia mendorong perusahaan Belgia melebarkan sayap lewat investasi dan perdagangan di Tanah Air.
Duta Besar Belgia untuk Indonesia, Patrick Herman, mengatakan Indonesia dan Belgia bergerak berlawanan dalam pergerakan di daftar peringkat ekonomi terbesar dunia.
Perekonomian Indonesia yang tumbuh pesat membuat daya beli ratusan juta penduduk Indonesa kian menguat, sedangkan pertumbuhan ekonomi Belgia tertahan oleh populasi dan ukuran wilayah yang jauh lebih kecil dibandingkan Indonesia.
Kondisi tersebut membuat Indonesia semakin dilirik oleh perusahaan-perusahaan asal Belgia untuk berekspansi.
Herman mengakui saat ini perusahaan asal Belgia belum banyak berkecimpung di pasar Indonesia meskipun investasi asal negara tersebut adalah yang paling besar ke-4 di antara negara Uni Eropa lain.
Belgia juga merupakan salah satu tujuan ekspor terbesar Indonesia di Eropa. Produsen Indonesia menggunakan Belgia sebagai pintu masuk produk mereka ke negara lain di Benua Biru.
“Sekarang perusahaan-perusahaan asal Belgia siap untuk hadir di Indonesia. Bukan hanya untuk keuntungan jangka pendek, tetapi untuk jangka panjang. Bukan hanya di produk pangan meskipun pangan adalah salah satu yang diutamakan,” katanya.
Herman menambahkan rencana penerapan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa juga berpeluang membuat produk asal Belgia semakin kompetitif di pasar Tanah Air.
Lima produsen susu asal Belgia rencananya akan memamerkan produk dan teknologi mereka di pameran Food & Hotel Indonesia 2017.
Perusahaan-perusahaan tersebut adalah produsen susu dan mozzarella bernama Milcobel, produsen susu organik bernama Solarec, perusahaan produsen whipping cream dan bahan baku es krim bernama Olympia, perusahaan di sektor industri susu bernama Eurofit, dan perusahaan produsen mentega bernama Agral.
Nilai ekspor Indonesia ke Belgia pada 2016 mencapai US$1,06 miliar, sedangkan nilai iimpor produk asal Belgia mencapai US$483,87 juta. Artinya, neraca perdagangan Indonesia terhadap Belgia masih surplus sekitar US$604 juta.