Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkab Malang Targetkan Surplus Beras Tahun Ini

Pemkab Malang menargetkan produksi beras meningkat dengan surplus 89.426 ton di 2017.
Ilustrasi: Petani menyemprotkan pupuk cair ke tanaman padi di Kelurahan Renteng, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (23/3)./Antara-Ahmad Subaidi
Ilustrasi: Petani menyemprotkan pupuk cair ke tanaman padi di Kelurahan Renteng, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (23/3)./Antara-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, MALANG—Pemkab Malang menargetkan produksi beras meningkat dengan surplus 89.426 ton di 2017.

Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kab. Malang Nasri Abdul Wahid mengatakan dengan surplus beras sebanyak itu berarti ada kenaikan 3% bila dibandingkan realisasi surplus beras di 2016.

“Untuk mencapai target tersebut, maka harus ada kecukupan pupuk, kecukupan benih, pola budi daya yang baik dan tepat, serta sumber daya manusianya,” ujar Nasri di Malang, Selasa (4/4/2017).

Alokasi pupuk bersubsidi pada 2017 untuk Kab. Malang, yakni urea 43.481 ton, SP36 (5.560 ton), NPK (30.324 ton), ZA (45.963 ton), organik (29.845 ton) atau setara dengan 60% kebutuhan RDKK.

Dia optimistis pasokan pupuk bersubsidi mencukupi untuk musim tanam sepanjang 2017 meski hanya dipenuhi 60% dari total kebutuihan rencana detil kebutuhan kelompok (RDKK) petani setempat.

Mengacu pengalaman tahun-tahun sebelumnya, usulan dari kelompok tani terkait kebutuhan pupuk bersubsidi yang tertuang dalam RDKK tidak dipenuhi 100%.

“Biasanya cuma 60%, namun itu sudah cukup,” ujarnya.

Pemerintah juga membantu benih bagi petani. Bantuan benih padi hibrida tahun ini seluas 1.000 hektare atau meningkat dari kuota awal yang dipatok 500 hektare. Untuk benih padi inbrida, kuotanya tetap, yakni 20.000 hektare. Selain itu perlu jenis bibit serta waktu penanaman yang tepat.

Faktor lain, teknik budidayanya seperti menggunakan sistem jajar legowo dan sistem pengairan yang baik.

Faktor yang menghambat produksi padi adalah hama, terutama wereng, karena itu diperlukan pengendalian hama wereng yang baik.

Perlu ditambah indeks pertanaman (IP). Sebelumnya, IP Kab. Malang hanya 1,6 atau satu tahun ditanam 1,6 kali. Diharapkan tahun ini meningkat menjadi 1,8.

Hal yang tidak kalah pentingnya, perlu sinergi antarpenyuluh pertanian, penyuluh pertanian lapangan, pengendali organisme penganggu tanaman, mantri tani, dan penyuluh pertanian swadaya.

“Juga sinergi antara penyuluh pertanian dengan petani,” ujarnya.

Dengan langkah-langkah seperti itu, diharapkan produksi padi di Kab. Malang sepanjang 2017 bisa menembus 520.292,14 ton gabah kering giling (GKG).

Dengan produksi gabah sebanyak itu, maka berarti ada kenaikan 3% bila dibandingkan produksi padi tahun lalu yang berarti pula terjadi surplus beras sebesar 89.426 ton.

Pemkab Malang optimistis pasokan pupuk bersubsidi mencukupi untuk musim tanam sepanjang 2017 meski hanya dipenuhi 60% dari total kebutuihan rencana detil kebutuhan kelompok (RDKK) petani setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper