Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Dorong Pengembangan Sarulla hingga 1.000 MW

Pemerintah mendorong agar kapasitas penyaluran listrik panas bumi dari wilayah kerja Sarulla yang memiliki potensi pengembangan hingga 1.000 mega watt bisa dimanfaatkan.
Ilustrasi: Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi: Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, TARUTUNG--Pemerintah mendorong agar kapasitas penyaluran listrik panas bumi dari wilayah kerja Sarulla yang memiliki potensi pengembangan hingga 1.000 mega watt bisa dimanfaatkan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan pihaknya mendorong pemanfaatan panas bumi di sektor ketenagalistrikan untuk mencapai target dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) hingga 2025 yakni 22,5% pasokan listrik bersumber dari energi bersih. Oleh karena itu, dia pun mendorong agar kegiatan eksplorasi panas bumi bisa terus bertambah.

Di Sumatra Utara, katanya, panas bumi merupakan energi yang paling mudah aksesnya. Dengan potensi tersebut, dia berharap termanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan ketenagalistrikan di daerah sekitar.

Dari wilayah kerja Sarulla, saat ini baru tersalur listrik dengan kapasitas 110 mega watt (MW) dari Unit I sejak 18 Maret 2017. Nantinya, akan beroperasi Unit II pada September 2017 dan Unit III pada Mei 2018 dengan kapasitas total 2x110 MW. Padahal, potensi panas bumi yang diproduksikan bisa menghasilkan listrik hingga 1.000 MW.

"Kami mendorong adanya eksplorasi panas bumi. Makanya kalau bisa dikembangkan 1.000 MW ya [kembangkan] 1.000 MW," ujarnya saat memberi sambutan saat mengunjungi Proyek Sarulla Unit I di Tarutung, Sumatra Utara, Jumat (31/3/2017).

Menurut Jonan, peluang pengembangan kapasitas di Sarulla masih terbuka. Terutama, bila biaya pokok produksi bisa dijaga dan sesuai dengan kemampuan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebagai pembeli listrik. Dia pun memastikan operator tak akan mengalami kerugian, meskipun pemerintah menekan agar harga listrik bisa murah dan terjangkau.

"Operator tidak akan mengalami kerugian tapi untungnya juga jangan besar-besar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper