Bisnis.com, JAKARTA - Apple Inc memilih BSD Green Office Park sebagai lokasi pusat inovasi pertama mereka di Indonesia.
Tenaga Ahli Menteri Perindustrian, Sanny Iskandar, memaparkan pendirian pusat inovasi adalah satu dari hal yang disampaikan Direktur Apple untuk Asia Selatan, Michael Coulomb dalam pertemuan dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
“Penetapan lokasinya sudah. Ini segera untuk ruangan dan segala macam, kami harapkan mungkin di akhir kuartal II/2017 akan selesai,” katanya, Kamis (30/3/2017).
Sanny memaparkan Apple memilih BSD Green Office Park sebagai lokasi pertama dari rencana tiga lokasi pusat inovasi mereka di Indonesia.
Alasan Apple memilih lokasi tersebut, lanjutnya, adalah rencana pengembangan kawasan industri digital seluas 25 hektare. Selain itu, Apple mencari lokasi yang berdekatan dengan pusat pendidikan.
Dua pusat inovasi lain rencananya akan dibangun Apple di satu lokasi lain di Jawa dan satu lokasi di Sumatra. Salah satu lokasi yang dipertimbangkan adalah wilayah Toba di Sumatra Utara.
Baca Juga
“Nanti di kawasan yang sama akan dibangun digital hub, semacam Silicon Valley-nya Indonesia. Nanti semua industri-industri digital itu akan dipusatkan di situ,” kata Sanny.
Sanny menambahkan Apple juga menyampaikan terima kasih atas keputusan Kementerian Perindustrian yang memberikan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 30% atas produk iPhone 7 yang rencananya diluncurkan besok (31/3/2017).
TKDN 30% adalah syarat yang ditetapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika bagi produk 4G LTE di Indonesia. Peremkominfo No. 27/2015 menyatakan seluruh produk telekomunikasi berteknologi 4G LTE yang beredar di Tanah Air harus memenuhi syarat tersebut pada 1 Januari 2017.
Peraturan Menteri Perindustrian no. 65/2016 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai TIngkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet menetapkan tiga koridor perhitungan TKDN buat produk berteknologi 4G LTE.
Apple Inc memanfaatkan aturan tersebut agar bisa mengedarkan produk ponsel dan tablet tanpa harus memindahkan sebagian aktivitas produksi mereka ke Indonesia. Perusahaan asal Amerika Serikat itu berkomitmen menginvestasikan US$44 juta untuk mendirikan pusat riset dan pengembangan berbasis sistem operasi iOS di Tanah Air.