Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan dalam perdagangan hari ini, Kamis (23/3/2017), pasar menyoroti sejumlah berita dari dalam dan luar negeri.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (23/3/2017) mengatakan berita yang disorot pasar adalah:
Berita Global
- Existing Home Sales AS turun ke 5,48 juta dari 5,69 juta di Februari 2017. (Bloomberg)
- Serangan teroris di Gedung Parlemen Inggris tewaskan 5 orang. (CNBC)
Berita Domestik
- Survei Indo Barometer tentang tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo menunjukkan angka 66,4%. (Detik)
- BI optimistis, pertumbuhan ekonomi 2017 berpeluang menembus 5,4% YoY atau batas atas dari perkiraan 5-5,4% YoY. (Investor Daily)
- Menkeu Sri Mulyani menilai pertumbuhan pada 2017 bisa mencapai 5,2% YoY, atau lebih tinggi dari proyeksi 5,1% YoY. (Antara)
- World Bank memangkas proyeksi pertumbuhan 2017 dari 5,3% YoY ke 5,2% YoY sementara inflasi diperkirakan naik ke 4,3% YoY. (Antara)
- S&P mengunjungi Kemenko Perekonomian pada Rabu (22/3/2017), membicarakan soal fiskal, pajak, pengeluaran, dan APBN.. (Kompas)
- Menko Perekonomian Darmin Nasution menilai S&P lamban dalam memberikan peringkat layak investasi untuk Indonesia. (Detik)
- World Bank menyatakan, Indonesia berpeluang meraih peringkat layak investasi dari S&P dalam waktu dekat. (Investor Daily)
- PT Pertamina menyatakan belum ada kenaikan harga BBM, jenis premium dan solar untuk periode April 2017-Juni 2017. (Detik)
- Kementerian ESDM menyatakan tarif 12 golongan pelanggan listrik hingga Jun17 nanti tidak mengalami perubahan. (Investor Daily)
- BI memperkirakan, inflasi Mar17 berada di bawah pencapaian Februari 2017 yang 3,83% YoY. (Investor Daily)