Bisnis.com, JAKARTA-- Setidaknya, dalam satu tahun ke depan pertumbuhan ekspor Indonesia diprediksi mengarah ke tren positif meski selama Februari kemarin ekspor mengalami penurunan karena faktor musiman.
Hal itu dikemukakan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution yang meyakini dalam setahun ke depan jumlah ekspor di atas jumlah impor.
“Tapi kita melihat pertumbuhan impor masih akan di atas ekspor ada bulan-bulan yang terbalik, tapi secara tahunan ya kita masih melihat ekspor tumbuh di atas impor,” ujar Darmin, Kamis (16/3/2017).
Dalam pemaparan Badan Pusat Statistik disebutkan, faktor musiman memicu penurunan kinerja ekspor Indonesia pada Februari 2017 hingga mendorong penyusutan surplus neraca perdagangan sebesar 5,71% menjadi US$ 1,32miliar dari US$ 1,4 miliar pada Januari 2017.
Ekspor Indonesia pada Februari 2017 mengalami penurunan sebesar -6,17% menjadi US$12,57 miliar (month to month/mtm) dibandingkan dengan US$13,40 miliar pada Januari 2017.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan dari Januari-Februari itu lebih disebabkan faktor musiman.
Lebih lanjut, penurunan ekspor di Februari juga disebabkan melemahnya kinerja ekspor nonmigas Indonesia sebesar 6,21% dari US$12,13 miliar menjadi US$11,37 miliar.
Seperti diketahui, ekspor nonmigas Indonesia sangat mendominasi perdagangan luar negeri dengan persentase mencapai 90%.
Tak hanya itu, kemarin, BPS juga menyebutkan jika nilai impor pada Februari ini juga mengalami penurunan sebesar 5,96% menjadi US$11,25 miliar, dibandingkan Januari (month-to-month).
Penurunan tersebut lantaran adanya impor nonmigas yang turun 12,93% menjadi US$8,83 miliar.
Kendati demikian, Kepala BPS meyakini kondisi surplus dalam neraca perdagangan akan meningkat pada bulan-bulan berikutnya.