Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aquaculture Estate Akan Dikembangkan di Tujuh Desa di Pulau Sera & Yamdena

JAKARTA--Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menjadikan Desa Lermatang sebagai model pengembangan aquaculture estate di tujuh desa lain di Pulau Sera dan Pulau Yamdena, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).
Petani menjemur rumput laut di kawasan pantai Bo'a, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Rabu (12/8)./Antara
Petani menjemur rumput laut di kawasan pantai Bo'a, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Rabu (12/8)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menjadikan Desa Lermatang sebagai model pengembangan aquaculture estate di tujuh desa lain di Pulau Sera dan Pulau Yamdena, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).

Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (PDTU) Kemendes PDTT, Suprayoga Hadi mengatakan rumput laut dapat menjadi salah satu komoditas yang dapat dikembangkan menjadi program prioritas produk unggulan desa (Prudes).

"Kami akan kembangkan aquaculture estate di tujuh desa di Pulau Sera dan Pulau Yamdena dengan anggaran di 2017 ini. Rumput laut jadi komoditas utama. Ini sekaligus bentuk pengembangan implementasi program prioritas Prudes di wilayah pulau kecil dan terluar," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (12/3/2017).

Suprayoga yang pada saat itu melakukan panen perdana rumput laut, juga meresmikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ngurmase di Desa Lermatang. BUMDes tersebut merupakan BUMDes pertama yang dibentuk di Kabupaten Maluku Tenggara Barat.BUMDes tersebut akan difokuskan pada peningkatan produktivitas rumput laut.

Selain itu, pemerintah juga akan merevitalisasi Pabrik Pengolahan Rumput Laut di Desa Lermatang. Pabrik tersebut sempat terhenti karena kesulitan air bersih.

"Kami akan merevitalisasi pabrik itu dan asetnya akan diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Nantinya, sarana air bersih tersebut digunakan untuk memasok air baku dan peremajaaan peralatan pascapanen. Hal itu sangat dibutuhkan pabrik untuk proses pencucian dan pengolahan rumput laut lebih lanjut."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper