Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Percepat Bongkar Curah Kering, Teluk Lamong Operasikan Conveyor dan Cylo

PT Terminal Teluk Lamong, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mulai melakukan uji coba pengoperasian Conveyor dan Cylo guna mempercepat proses bongkar curah kering di lokasi tersebut sehingga mampu menekan ongkos logistik yang dikeluarkan pemilik barang.
Ilustrasi/jibi
Ilustrasi/jibi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Terminal Teluk Lamong,anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mulai melakukan uji coba pengoperasian Conveyor dan Cylo guna mempercepat proses bongkar curah kering di lokasi tersebut sehingga mampu menekan ongkos logistik yang dikeluarkan pemilik barang.

Eko Harijadi, Direktur Keuangan, SDM dan Umum PT Terminal Teluk Lamong mengatakan setelah peresmian dan pengoperasian bisnis peti kemas pada 2015 lalu, kini bisnis curah kering telah siap dioperasikan dengan menggunakan conveyor dan cylo.

Terminal Teluk Lamong diklaim merupakan terminal pertama di Indonesia dengan pengoperasian curah kering menggunakan peralatan canggih tersebut.

"Proses pelaksanaan operasi curah kering perdana menggunakan conveyor dan cylo di Terminal Teluk Lamong sudah dilakukan uji coba dan berjalan sukses yakni membongkar muatan kedelai yang diangkut kapal M.V Giorgis," ujarnya, kepada Bisnis, Minggu (13/3).

Menurutnya, kesiapan Terminal Teluk Lamong menggunakan Grab Ship Unloader (GSU), conveyor dan cylo dibuktikan melalui pelayanan kepada kapal berbendara Panama yang memiliki panjang 229 meter berkapasitas 41.670 ton itu yang berjalan lancar.

Sebagai terminal serba canggih, sambungnya, ketepatan dan kecepatan pelayanan merupakan komitmen utama Terminal Teluk Lamong kepada pengguna jasa.Pihaknya menerangkan pada proses operasional curah kering, Pelindo III melengkapi Terminal Teluk Lamong dengan dua unit GSU berkapasitas 2.000 ton/jam, dan juga dua line conveyor dengan panjang 950 meter berkapasitas 2.000 ton/jam/line.

"Setelah melalui conveyor, muatan yang dibongkar akan langsung menuju cylo atau gudang penyimpanan," ujarnya.

Kapasitas gudang penyimpanan di lahan curah kering Terminal Teluk Lamong mencapai 120.000 ton, sedangkan khusus cylo berkapasitas 90.000 ton, sehingga total kapasitas gudang penumpukan mencapai 210.000 ton.

Dia menjelaskan komoditas pangan yang dapat disimpan di cylo berupa butiran seperti kedelai, jagung, beras, dll. Gudang penumpukan digunakan untuk menyimpan komoditas berupa serbuk seperti soya bean meal (SBM), raw sugar, dll.

Bisnis curah kering PT Terminal Teluk Lamong menerapkan prinsip green port karena hanya melayani muatan bersifat ramah lingkungan yaitu komoditas pangan dengan bekerja sama dengan PT Nusa Prima Logistik yang merupakan gabungan dari tiga perusahaan pangan pemegang 70% pasar pakan ternak dan manusia di Indonesia (FKS, Charoen Pokphand dan Japfa Comfeed).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper