Bisnis.com, JAKARTA--Konsumsi semen yang masih stagnan pada Februari 2017 membuat produsen semen semakin cemas atas kondisi kelebihan pasok.
Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso mengatakan pada dua bulan pertama tahun ini pertumbuhaan konsumsi semen nasional masih landai.
Data yang dihimpun ASI menunjukkan konsumsi semen mencapai 4,54 juta ton pada Februari, hanya tumbuh 0,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun konsumsi semen pada dua bulan pertama tahun ini merosot 1,1% menjadi 9,71 juta ton.
"Konsumsi semen belum bergerak. Total nasional masih bergerak naik walaupun tidak sesuai ekspektasi," kata Widodo kepada Bisnis, Minggu (12/3/2017).
Widodo mengatakan perkembangan konsumsi semen pada dua bulan pertama kian meresahkan produsen semen atas kelebihan pasok di pasar nasional.
Dia menjelaskan tahun ini Indonesia akan semakin kelebihan pasok sejalan dengan operasi perdana beberapa pabrik baru. Pabrik semen milik Conch di Kalimantan Selatan dan Papua Barat dijadwalkan mulai beroperasi pada awal tahun berbarengan dengan pabrik milik PT Semen Padang di Sumatra Barat
."Pasar akan semakin sesak pada pertengahan 2017 sejalan dengan mulai berproduksinya pabrik milik PT Semen Baturaja (Persero) Tbk di Sumatra Selatan. Sedangkan kenaikan permintaan nasional belum bergerak naik. Harapan produsen semen tentu dana infrastruktur bisa segara turun ke daerah agar aktivitas pembangunan segera dimulai," kata Widodo.