Bisnis.com, JAKARTA — Produk industri pertahanan Indonesia bisa lebih kompetitif di pasar Afrika jika didukung oleh fasilitas pembiayaan.
Presiden Direktur Jenderal, AD Trade Ltb, Gaby Peretz mengatakan potensi pasar bagi produk industri pertahanan Indonesia di pasar sipil dan militer Afrika sangat besar.
AD Trade Ltd adalah perusahaan asal Belgia yang menjadi perantara penjualan produk pesawat CN-235 produksi PT Dirgantara Indonesia (Persero) di Afrika.
Peretz mengatakan kedekatan budaya dan pelayanan yang diberikan oleh PTDI berhasil menciptakan minat atas produk pesawat terbang buatan Indonesia di Afrika.
Dia menyatakan siap bekerja sama dengan produsen lain asal Indonesia untuk bekerja sama merambah pasar Afrika memanfaatkan jaringan yang diibangun AD Trade.
“Saya percaya, industri lokal [Indonesia], bisa mengembangkan ekspor ke negara-negara Afrika. Saya percaya mereka juga akan sukses jika mereka memiliki semangat seperti PTDI,” katanya, Rabu (8/3/2017).
Namun, dia mengatakan produsen asal Indonesia bisa lebih kompetitif di pasar Afrika jika menyertakan paket pembiayaan bersama produk yang mereka tawarkan.
Peretz menjelaskan fasilitas pembiayaan sangat penting karena kebanyakan keterbatasan kemampuan finansial mayoritas pemerintah dan perbankan di Afrika.
Budiman mengatakan PTDI telah membicarakan penggunaan kemudahan finansial yang diberikan oleh pemerintah lewat Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia agar bisa lebih kompetitif di Afrika.
Salah satu fasilitas yang disediakan LPEI adalah buyers credit lewat skema National Interest Account. Pembiayaan buyers credit adalah skema pinjaman kepada negara calon pembeli produk asal Indonesia.
Skema NIA dapat digunakan untuk aktivitas ekspor yang dinilai tidak feasible atau terlalu berisiko, namun merupakan bagian dari kepentingan nasional Indonesia.